Alam jin pada dasarnya
memiliki banyak kesaman dengan alam manusia sebagai mahluk yang di ciptaka
untuk menyembah/beribada kepada Allah, di dunia alam jin juga memiliki hubungan
timbal balik, seperti hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia
(saling membutuhkan). Jin juga saling membutuhkan antara jin yang satu dengan
jin yang lain. Yang menjadi permasalahan dalam hubungan timbal balik (saling
membutuhkan), yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan bangsa jin.
Pendapat penulis bahwa
hubungan antara manusia dengan jin tidak menyalahi, karena pada dasarnya
seluruh alam semesta yang Allah ciptakan ini memiliki hubungan yaitu saling
membutuhkan dan saling terikat. Tetapi dalam hubungan antara manusia dengan jin
ini, tidak boleh menyalahi kodrat yaitu sebagai seorang mahluk yang di ciptakan
penciptanya dan tidak melakukan perbuatan bertentangan yang telah Allah
tetapkan dalam aturan hukum agama (al-quran, hadis dan ijma’).
Berbicara mengenai alam jin
ini, menurut sumber yang penulis ambil, yaitu: Ust. Abdul Hakim di bukunya yang
berjudul Alam Jin Menurut Al Qur’an dan As Sunnah tersebut menjelaskan hal
tentang jin menurut Al Qur’an dan Sunnah.
PERTAMA
Jin dikenakan taklif
(kewajiban) seperti halnya manusia. Dalilnya ayat Al Qur’an (yang artinya):
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku
(QS. Adz Dzaariyaat : 56)
KEDUA
Jin ada yang mukmin dan ada
juga yang kafir. Dalilny ayat Al Qur’an (yang artinya): “Dan sesungguhnya di
antara kami ada orang orang yang shalih dan diantara kami ada (pula) yang tidak
demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda beda.” QS. (Al Jin :
11)
Berkata Ust. Abdul Hakim :
“Ada yang mukmin pengikut tariqah ahlus sunnah wal jama’ah menurut pemahaman
salafush shalih, ada yang mukmin pengikut mu’tazilah dan ada yang mukmin
pengikut ahlul bid’ah lainnya. (hal 19)
KETIGA
Jin itu diciptakan lebih
dahulu daripada manusia. Dalilnya Al Qur’an (yang artinya) : “Dan sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal)
dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum
(Adam) dari api yang sangat panas. (QS. Al Hijr : 26-27)
KEEMPAT
Jin adalah satu bangsa yang
besar dan terbagi-bagi, sehingga Iblis termasuk salah satu bangsa jin. Dalilnya
Al Qur’an (yang artinya) : “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para
malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia
adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu
mengambil dia dan keturunan keturunannya sebagai pemimpin selain daripada Ku,
sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (dari
Allah) bagi orang orang yang zalim.” (QS. Al Kahfi : 50)
KELIMA
Manusia lebih mulia daripada
jin. Dalilnya adalah Al Qur’an (yang artinya) : “Dan (ingatlah) ketika Kami
berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah
mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan
orang orang yang kafir.” (QS. Al Baqarah : 34)
Seperti penulis sebutkan di
atas tadi bahwa jin dan manusia pada dasarnya memiliki banyak kesamaan terutama
memiliki kewajiban yang sama dengan manusia (QS. adz-Dzariat: 56), tetapi di
dalam banyak kesamaan itu terdapat perbedaan mendasar antara jin dan manusia,
yaitu karena jin di ciptaka Allah lebih dulu dan terbuat dari percikan api
sedangkan manusia di ciptakan setelah jin di ciptakan dan terbuat dari tanah
liat yang kering (Al Hijr : 26-27).
Jin juga memiliki kemampuan
yang tidak dimiliki oleh manusia, sebagian Jin oleh Allah diberi kemampuan
untuk merubah bentuknya dan menampakkan dirinya di hadapan manusia, dan jin
juga bisa berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dengan sangat cepat.
Kelebihan kemampuan yang di miliki oleh bangsa jin ini banyak di manfaatkan jin
untuk menipu manusia dan menakut-nakuti manusia. Jin bisa dan dapat merubah
bentuknya menjadi apa pun yang di inginkannya untuk menipu manusia bahwa arwah
manusia bisa menjadi hantu juga untuk menakut-nakuti manusia, tetapi kempuan
bangsa jin untuk merubah bentuk tidak bisa dilakukan untuk menyerupai Nabi
Besar Muhammad SAW. Dan ini sudah di jamin oleh Allah SWT.
Mengenal dan mempelajari
bentuk jin telah Allah berikan di dalam al-quran dan hadis nabi besar Muhammad
SAW. Yaitu: “Katakanlah (hai Muhammad): ‘Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya:
sekumpulan jin telah mendengarkan Al-Qur`an, lalu mereka berkata: ‘Sesungguhnya
kami telah mendengarkan Al-Qur`an yang menakjubkan’,” dan seterusnya.(QS.
Al-Jin: 1)
Jin diciptakan dari percikan
api yang sangat panas, sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an. “Dan dia
(Allah) menciptakan Jin dari percikan api neraka”. (QS. ar-Rahman :15).
Jin adalah ummat seperti
halnya manusia, ada yang baik dan ada yang jahat, ada yang mukmin dan ada yang
kafir. Mereka bertingkat tingkat, seperti yang dijelaskan di dalam Al-Quran.
“Dan sesungguhnya di antara kami (Jin) ada yang sholeh dan di antara kami ada
yang tidak demikian kami berbeda beda jalan hidup kami”. (QS. al-Jin :11)
Dalam ayat lain Allah Swt
berfirman: “Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada
(pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran.” (QS. Al-Jin: 14).
Jin adalah satu bangsa yang
besar dan terbagi bagi, sehingga Iblis termasuk salah satu bangsa jin. Dalilnya
Al Qur’an : “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat,
“Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari
golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil
dia dan keturunan keturunannya sebagai pemimpin selain daripada Ku, sedang
mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (dari Allah)
bagi orang orang yang zalim.” (QS. Al-Kahfi : 50).
Jin bisa melihat wujud asli
manusia sedangkan manusia tidak bisa melihat wujud asli Jin, kecuali kalau dia
menampakkan diri (berubah wujud). Seperti yang difirmankan Allah. “Sesungguhnya
dia (Iblis) dan bangsanya bisa melihat kalian wahai manusia dan kalian tak bisa
melihat mereka”. (QS. al-A’raf 7:27).
Rasulullah SAW. bersabda,
yaitu: “Jika kalian mendengar lolongan anJing atau ringkikan keledai di malam
hari, maka berlindunglah kepada Allah. Karena mereka (hewan tersebut) melihat
apa yang tidak bisa kalian lihat.” (HR. Abu Daud).
Semoga sholawat dan salam
senantiasa tercurah atas Nabi Muhammad SAW. keluarga dan para sahabatnya.
Komentar