Langsung ke konten utama

KEYAKINAN PONDASI AWAL MENUJU KESUKSESAN

Keyakinan adalah kepercayaan atau kesadaran yang kuat tentang sesuatu, baik itu tentang diri sendiri, orang lain, atau situasi tertentu. Keyakinan dapat mempengaruhi perilaku, emosi, dan keputusan seseorang. Jenis-Jenis Keyakinan Keyakinan Diri: Keyakinan tentang kemampuan dan potensi diri sendiri. Keyakinan Sosial: Keyakinan tentang orang lain dan hubungan sosial. Keyakinan Religius: Keyakinan tentang agama dan kepercayaan. Keyakinan Filsafat: Keyakinan tentang prinsip-prinsip dasar kehidupan dan alam semesta. F ungsi Keyakinan Mengarahkan Perilaku: Keyakinan dapat mengarahkan perilaku seseorang dalam menghadapi situasi tertentu. Meningkatkan Motivasi: Keyakinan dapat meningkatkan motivasi seseorang untuk mencapai tujuan. Mengurangi Kecemasan: Keyakinan dapat mengurangi kecemasan dan ketidakpastian. Meningkatkan Kualitas Hidup: Keyakinan dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan memberikan arah dan tujuan. Cara Membangun Keyakinan Mengembangkan Kemampuan: Mengembangkan kemamp...

Sudut Pandang

Sudut Pandang. Didalam cerita, sering kita temui pada sebuah novel, cerpen, atau karangan lainnya sudut pandang. Mungkin sebagian besar orang, mahasiswa, ataupun siswa masih bingung mengenai penggunaan sudut pandang tersebut. Untuk itu pembahasan kali ini tentang penjelasan dari sudut pandang.

Pengertian Sudut pandang adalah arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita, sehingga cerita tersebut lebih hidup dan tersampaikan dengan baik pada pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, sudut pandang merupakan cara penulis memandang/menempatkan dirinya dalam sebuah cerita.

Sudut pandang atau point of view adalah sebuah teknik bercerita yang akan membuat ‘rasa’ yang berbeda pada alur dan cara penyampaian cerita. Dengan sudut pandang, penulis seolah-olah dapat menjadi pelaku utama atau menjadi orang lain dalam cerita tersebut.

Jenis-Jenis

Ada beberapa pembagian, yaitu: sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang ketiga, dan sudut pandang campuran. Dimana didalamnya itu sendiri terdapat beberapa bentuk lagi berikut penjelasannya:

1. Sudut Pandang Orang Pertama.

Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Utama)

Sesuai pada namanya sudut pandang orang pertama (tokoh utama) yang mana si penulis seakan akan terbawa dalam cerita itu dengan sebagai tokoh utama atau tokoh sentral pada cerita tersebut (first person central). Semua hal yang berhubungan dengan pikiran, perasaan, tingkah laku, serta kejadian yang tokoh “aku” lakukan akan digambarkan pada cerita itu.

Contoh sudut pandang orang pertama tokoh utama: Saya sedang mengamati lemari jam yang berdiri kaku di pojok ruangan. Ukiran jati bertuliskan huruf Sanserkerta menjadi saksi bisu kelahiranku. Ditempat ini, 20 tahun lalu saya dilahirkan…….dst.

Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Sampingan)

Pada teknik tersebut, tokoh “aku” hadir tidak dalam peran utama, melainkan menjadi peran pendukung atau tokoh tambahan (first personal peripheral). Kehadiran tokoh “aku” dalam cerita berfungsi guna menggambarkan penjelasan mengenai cerita kepada pembaca.

Sedangkan tokoh utama, dibiarkan guna menceritakan dirinya sendiri lengkap dengan dinamika yang terjadi. Dengan kata lain, tokoh “aku” pada teknik tersebut hanya sebagai saksi dari rangkaian kejadian yang dialami oleh tokoh utama.

Contoh sudut pandang orang pertama tokoh sampingan: Brak... Sekali lagi saya dibuat kaget dengan suara pintu dari samping kamarku. Udin pergi terburu-buru sambil lari tunggang langgang. Sepertinya dia terlambat kuliah lagi. Udin adalah pemuda yang baik, ia ramah dengan semua orang. Tidak heran kalau banyak orang senang padanya.

2. Sudut Pandang Orang Ketiga

Sudut Pandang Orang Ketiga (Serba Tahu)

Pada sudut pandang orang ketiga serba tahu, penulis akan menceritakan apa saja berhubungan tokoh utama. Dia seakan tahu benar mengenai watak, pikiran, perasaan, kejadian, serta latar belakang yang mendalangi suatu kejadian.

Dia seperti seorang yang mahatahu mengenai tokoh yang sedang dia ceritakan. Selain memakai kata ganti “ia” atau “dia”, kata ganti yang biasa dipakai adalah nama dari si tokoh itu sendiri. Hal tersebut berlaku pula terhadap sudut pandang orang ketiga (pengamat).

Contoh sudut pandang orang ketiga serba tahu: Sudah 6 bulan ini Joko terjun pada dunia tarik suara. Ayah dan ibunya tidak ada yang merestui jalur karier yang ia tekuni. Dia sampai beradu argumen dengan sang ayah yang memang mempunyai watak keras. Keduanya sempat bersitegang sampai akhirnya dipisahkan oleh sang ibu dengan derai air mata.

Sudut Pandang Orang Ketiga (Pengamat)

Teknik tersebut hampir mirip pada teknik sudut pandang orang ketiga serba tahu, tapi tidak semaha tahu teknik tersebut.Di sudut pandang orang ketiga penulis cuma menggambarkan pengetahuannya saja.

Pengetahuan tersebut didapat dari penangkapan pancaindra yang dipakai, baik dengan cara mengamati (melihat), mendengar, mengalami, serta merasakan sebuah kejadian di dalam cerita. Pengamatan pula bisa diperoleh dari hasil olah pikir si penulis mengenai tokoh “dia” yang sedang dia ceritakan.

Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat: Entah apa yang terjadi dengannya sebulan belakangan ini. Pulang dari sekolah langsung menunjukkan muka masam. Belum lagi puasa bicara yang telah dia lakukan seminggu belakangan ini. Apa mungkin karena hubungan dia dan temannya sedang renggang.

3. Sudut Pandang Campuran

Pada sudut pandang campuran, si penulis bisa menggabungkan antara sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Ada waktunya si penulis ‘masuk’ ke dalam cerita (bukan sebagai tokoh utama) serta ada waktunya dia ada di luar cerita menjadi orang yang serba tahu.

Selain sudut pandang campuran. Ada pula sudut pandang orang kedua, sudut pandang orang pertama jamak,serta sudut pandang orang ketiga jamak. sudut pandang ketiga objektif dsb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara dan Kasiat Mengamalkan dzikir "YAA RAHMAN YAA RAHIM"

Dzikir dengan asma’ulhusna memiliki banyak kasiat dan pada dasarnya setiap doa itu akan di ijabah karena keyakinan penyerahan diri kita kepada zat yang maha sempurna. Seperti yang disebutkan dalam hadis. “Aku mengikuti sangkaan hambaKu padaKu, jika sangkaannya baik maka baiklah yang didapatkan, jika sangkaannya buruk maka buruklah yang didapatkan” (HR Ahmad). Dari hadis tersebut telah dapat kita pokok dasarnya bahwa doa yang kita panjatkan itu tergantung juga dengan keyakinan diri kita, jika ada secuilpun rasa ragu maka kemungkinan besar doa itu tidak sampai sebab masi ada yang menghalanginya, yaitu rasa was-was atau keraguan kita. Dzikir dengan asma’ulhusna memiliki manfaat diantaranya yang akan penulis sampaikan ini manfaat dzikir Ya Rahman. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quraan bahwa dengan menyebut asmaulhusna untuk bermohon pertolongan kepada Allah SWT. disebutkan dalam ayat: Hanya milik Allah asma’ulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaulhusna itu dan tingg...

Biarkan Masa Lalu Berlalu Nikmati Masa Sekarang dan Yakin Akan Masa Depan

Kadang kalah dalam suasana kesunyian malam membawa kita akan cerita masa lalu yang telah kita lewati, suasana sunyih itu menghembuskan bayangan tersendiri yang membawa kita ke masa lalu dan membuat kita seakan ingin kembali lagi di masa lalu dan atau bisa membuat kita menangis menyesali akan masa lalu, namu biarkan cerita masa lalu itu menjadi bagian cerita kita yang akan meberi warna tersendiri untuk perjalanan hidup kita. Banyak cerita yang kadang kala membuat kita ingin mengulangnya kembali dan membawa kita terhanyut dengan kesendirian dan kesunyian itu, cerita-cerita yang telah kita lewati seperti menusuk di dalam rasa yang seolah mebawa kita kepada rasa yang tidak bisa kita ungkapkan dengan kata-kata. Kita terbawa di dalam rasa akan masa lalu yang telah kita lewati seolah jika ada waktu kita ingin kembali di masa itu untuk menikmatinya kembali dan atau ingin mengubah ceritanya agar masa lalu itu menjadi cerita yang semakin indah. Rasa ini memang memiliki arti tersendiri dalam ke...

CONTOH DUPLIK UNTUK GUGATAN PMH

Duplik adalah jawaban kedua yang diajukan dalam proses sidang pengadilan. Duplik merupakan jawaban tergugat atas replik yang diajukan penggugat. Duplik dapat diajukan secara tertulis maupun lisan. Dalam hukum acara pidana, duplik diajukan oleh penasihat hukum atau pembelaan terdakwa atas replik penuntut umum. Dalam hukum acara perdata, duplik diajukan oleh tergugat atas replik penggugat. Tujuan duplik adalah: Meneguhkan jawaban tergugat. Memberikan penjelasan lebih lanjut atau mengklarifikasi hal-hal yang dianggap penting oleh pihak tergugat. Mempertahankan argumentasi tergugat dalam jawabannya atas gugatan penggugat. Dalam menyusun duplik, diharapkan dalil-dalil atau pernyataan yang diajukan oleh tergugat tidak bertentangan dengan dalil yang telah dibuat dalam jawaban gugatan atau eksepsi. Duplik juga dapat diartikan sebagai upaya tergugat konvensi/penggugat rekonvensi dalam mempertahankan argumentasi dalam jawaban atas gugatan penggugat konvensi/tergugat rekonvensi. Contohnya : ........