Langsung ke konten utama

KEYAKINAN PONDASI AWAL MENUJU KESUKSESAN

Keyakinan adalah kepercayaan atau kesadaran yang kuat tentang sesuatu, baik itu tentang diri sendiri, orang lain, atau situasi tertentu. Keyakinan dapat mempengaruhi perilaku, emosi, dan keputusan seseorang. Jenis-Jenis Keyakinan Keyakinan Diri: Keyakinan tentang kemampuan dan potensi diri sendiri. Keyakinan Sosial: Keyakinan tentang orang lain dan hubungan sosial. Keyakinan Religius: Keyakinan tentang agama dan kepercayaan. Keyakinan Filsafat: Keyakinan tentang prinsip-prinsip dasar kehidupan dan alam semesta. F ungsi Keyakinan Mengarahkan Perilaku: Keyakinan dapat mengarahkan perilaku seseorang dalam menghadapi situasi tertentu. Meningkatkan Motivasi: Keyakinan dapat meningkatkan motivasi seseorang untuk mencapai tujuan. Mengurangi Kecemasan: Keyakinan dapat mengurangi kecemasan dan ketidakpastian. Meningkatkan Kualitas Hidup: Keyakinan dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan memberikan arah dan tujuan. Cara Membangun Keyakinan Mengembangkan Kemampuan: Mengembangkan kemamp...

MENGASINGKAN DIRI UNTUK MENGENAL DIRI SENDIRI

Bagi sebagian orang mencari mengenal dirinya merupakan usaha khusus yang biasanya memiliki tips dan trik tertentu. Ada yang hanya bisa mendapatkan dalam kondisi hening dan tenang, sementara yang lainnya mendapatkan ditengah keramaian. Apapun itu, semuanya merupakan usaha untuk mengenal diri sendiri.

Mengenal diri sendiri membutukan ilmu dan pembimbing agar kita tidak tersesat dengan rayuan dunia ini, mengasingkan diri mencari ketenangan untuk mencari dan mengenal diri kita sendiri, menyadari siapa diri kita. Dalam mengasingkan diri kita akan berkomunikasi dengan diri kita sendi serta alam ini. Pembimbing sangatlah dibutukan agar kita tidak tersesat maupun disesatkan dengan bujuk rayuannya dunia serta setan.

Khalwat adalah tradisi dalam tarekat untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cara menyepi. Mereka yang menjalani khalwat adalah para pelaku suluk, meskipun esensinya harus dilakukan oleh umat Islam dan kaum beriman secara keseluruhan.

Khalwat secara bahasa berasal dari akar kata khala yang berarti sepi, dan dari akar kata ini praktik khalwat adalah praktik menyepi untuk mendekatkan diri kepada Allah. Salah satu rujukan yang sering digunakan kalangan NU untuk praktik khalwat adalah kitab-kitab sufi yang dikaji di pesantren, seperti Ihya’ Ulumuddin dan Minhajul `Abidin karangan Imam al-Ghazali, ar-Risalah al-Qusyairiyah karangan Imam Abul Karim Hawazin al-Qusyairi; dan kitab-kitab lain dari para imam tarekat.

Praktik khalwat dalam bentuk pengasingan diri dan menyepi secara fisik ini, dalam tradisi pesuluk di kalangan masyarakat biasanya dilakukan beberapa hari, minimal ada yang 3 hari, 7 hari, 40 hari, dan lain-lain. Karenanya, tetap saja praktik pengasingan diri secara fisik bukan praktik permanen, karena dilakukan beberapa hari seperti disebutkan. Dengan khalwat maka akan  memperoleh hakikat hening dan persambungan kepada Allah: menyepi dari perilaku tercela dan mengisinya dengan perilaku yang baik.

Para guru sufi yang dijadikan rujukan, selalu mengaitkan khalwat dengan `uzlah (mengasingkan diri) dari eksistensi keduniaan. Seorang pesuluk harus menempuh `uzlah terlebih dulu, dan kemudian mengantarkannya untuk menempuh khalwat (menyepi).  Secara esensial `uzlah adalah menghindarkan diri dari praktik tercela, dan mengisinya dengan praktik terpuji, dan karenanya bukan untuk meninggalkan tanah air. Orang yang mampu seperti ini akan menjadikan `uzlah dan kemudian khalwat secara berimbang antara hubungan masyarakat dan pendalaman spiritual internal untuk bersambung dengan Allah.

Khalwat itu sifatnya sementara tidak menetap  selamanya, khalwat itu sebagai pendidikan ruhani dan pelatihan jiwa. Jika sudah selesai khalwatnya maka dilanjutkan dengan Khalwat  di keramaian itulah yang disebut dengan Topo Ing Ramai.

Orang yang seperti ini harus kukuh dan berdiri di barisan masyarakat untuk mencerahkan dan membimbing mereka, tetapi hatinya harus tetap bersama Allah. Inilah yang disebut sebagai kemampuan untuk khalwat atau tajrid (menyepi) yang sukar dilakukan oleh orang, yaitu menyepi dan uzlah di tengah keramaian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara dan Kasiat Mengamalkan dzikir "YAA RAHMAN YAA RAHIM"

Dzikir dengan asma’ulhusna memiliki banyak kasiat dan pada dasarnya setiap doa itu akan di ijabah karena keyakinan penyerahan diri kita kepada zat yang maha sempurna. Seperti yang disebutkan dalam hadis. “Aku mengikuti sangkaan hambaKu padaKu, jika sangkaannya baik maka baiklah yang didapatkan, jika sangkaannya buruk maka buruklah yang didapatkan” (HR Ahmad). Dari hadis tersebut telah dapat kita pokok dasarnya bahwa doa yang kita panjatkan itu tergantung juga dengan keyakinan diri kita, jika ada secuilpun rasa ragu maka kemungkinan besar doa itu tidak sampai sebab masi ada yang menghalanginya, yaitu rasa was-was atau keraguan kita. Dzikir dengan asma’ulhusna memiliki manfaat diantaranya yang akan penulis sampaikan ini manfaat dzikir Ya Rahman. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quraan bahwa dengan menyebut asmaulhusna untuk bermohon pertolongan kepada Allah SWT. disebutkan dalam ayat: Hanya milik Allah asma’ulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaulhusna itu dan tingg...

Biarkan Masa Lalu Berlalu Nikmati Masa Sekarang dan Yakin Akan Masa Depan

Kadang kalah dalam suasana kesunyian malam membawa kita akan cerita masa lalu yang telah kita lewati, suasana sunyih itu menghembuskan bayangan tersendiri yang membawa kita ke masa lalu dan membuat kita seakan ingin kembali lagi di masa lalu dan atau bisa membuat kita menangis menyesali akan masa lalu, namu biarkan cerita masa lalu itu menjadi bagian cerita kita yang akan meberi warna tersendiri untuk perjalanan hidup kita. Banyak cerita yang kadang kala membuat kita ingin mengulangnya kembali dan membawa kita terhanyut dengan kesendirian dan kesunyian itu, cerita-cerita yang telah kita lewati seperti menusuk di dalam rasa yang seolah mebawa kita kepada rasa yang tidak bisa kita ungkapkan dengan kata-kata. Kita terbawa di dalam rasa akan masa lalu yang telah kita lewati seolah jika ada waktu kita ingin kembali di masa itu untuk menikmatinya kembali dan atau ingin mengubah ceritanya agar masa lalu itu menjadi cerita yang semakin indah. Rasa ini memang memiliki arti tersendiri dalam ke...

CONTOH DUPLIK UNTUK GUGATAN PMH

Duplik adalah jawaban kedua yang diajukan dalam proses sidang pengadilan. Duplik merupakan jawaban tergugat atas replik yang diajukan penggugat. Duplik dapat diajukan secara tertulis maupun lisan. Dalam hukum acara pidana, duplik diajukan oleh penasihat hukum atau pembelaan terdakwa atas replik penuntut umum. Dalam hukum acara perdata, duplik diajukan oleh tergugat atas replik penggugat. Tujuan duplik adalah: Meneguhkan jawaban tergugat. Memberikan penjelasan lebih lanjut atau mengklarifikasi hal-hal yang dianggap penting oleh pihak tergugat. Mempertahankan argumentasi tergugat dalam jawabannya atas gugatan penggugat. Dalam menyusun duplik, diharapkan dalil-dalil atau pernyataan yang diajukan oleh tergugat tidak bertentangan dengan dalil yang telah dibuat dalam jawaban gugatan atau eksepsi. Duplik juga dapat diartikan sebagai upaya tergugat konvensi/penggugat rekonvensi dalam mempertahankan argumentasi dalam jawaban atas gugatan penggugat konvensi/tergugat rekonvensi. Contohnya : ........