Belajar dan melihat perjalanan usaha dan
karir dari orang-orang yang sudah sukses adalah salah satu strategi atau cara
kita untuk menimbulkan semangat agar bisa berusaha mengejar kesuksesan juga.
Perjalanan orang-orang sukses menjadi salah satu motivasi untuk membangkitkan
semangat dalam berusaha dan berjuang. seperti salah satu pembawa acara yang
sudah cukup terkenal di Indonesia ini.
Najwa Shihab, S.H. yang akrab dipanggil Nana
adalah mantan pembawa acara berita di stasiun televisi Metro TV. Ia pernah
menjadi anchor dalam program berita prime time Metro Hari Ini, Suara Anda dan
program bincang-bincang Mata Najwa.
Najwa Shihab atau yang akrab dipanggil Nana
ini berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. Ia lahir di Makassar, pada 16
September 1977.
Pembawa acara berita kondang ini merupakan
putri dari Quraish Shihab, cendekiawan muslim kenamaan Tanah Air. Ia juga
merupakan keponakan dari Alwi Shihab, mantan Menteri Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) dalam Kabinet Indonesia Bersatu.
Kecerdasan Najwa sudah nampak sejak ia duduk
di bangku sekolah. Ia terpilih mengikuti program pertukaran pelajar di Amerika
Serikat selama satu tahun semasa SMA.
Najwa diketahui menempuh pendidikan tinggi di
Universitas Indonesia. Ia merupakan alumni Fakultas Hukum UI tahun 2000. Najwa
adalah alumni Fakultas Hukum UI angkatan 1996. Semasa SMA ia terpilih mengikuti
program American Field Service (AFS), yang di Indonesia program ini dilaksanakan
oleh Yayasan Bina Antarbudaya, selama satu tahun di Amerika Serikat. Merintis
karier di RCTI, tahun 2001 ia memilih bergabung dengan Metro TV karena stasiun
TV itu dinilai lebih menjawab minat besarnya terhadap dunia jurnalistik.
Setelah lulus kuliah, Najwa mulai berkarir di
dunia pertelevisian. Saat itu ia merintis karirnya di RCTI namun tidak dalam
waktu lama. Najwa memutuskan bergabung dengan Metro TV pada tahun 2000. Metro
TV dinilai lebih menjawab minat besarnya terhadap dunia jurnalistik. Pada bulan
Agustus 2017, melalui episode Catatan tanpa Titik, ia secara resmi mengundurkan
diri dari MetroTV yang telah membesarkan namanya. Dan pada 10 Januari 2018,
Najwa Shihab melalui Mata Najwa tampil kembali di Trans7 dengan tetap menempati
slot yang sama seperti sewaktu di Metro TV, yakni hari Rabu pukul 20:00 WIB.
Najwa diketahui telah menikah dengan seorang
pria bernama Ibrahim Sjarief Assegaf. Pasangan ini telah dikaruniai seorang
anak bernama Izzat Assegaf.
Najwa mulai dikenal setelah melakukan liputan
dan laporan saat bencana tsunami Aceh, pada 2004 silam. Najwa tiba di Aceh pada
hari-hari pertama bencana dan menjadi saksi mata kedahsyatan musibah dengan
berada di tengah tumpukan mayat yang belum terurus. Karena kinerjanya tersebut,
ia memperoleh penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada tahun
2005.
Banyak penghargaan yang telah Najwa dapatkan
selama kurang lebih 15 tahun berkarir.
Pada tahun 2005, ia memperoleh penghargaan
dari PWI Pusat dan PWI Jaya untuk laporan-laporannya dari Aceh, saat bencana
tsunami melanda kawasan itu, Desember 2004. Liputan dan laporannya dinilai
memberi andil bagi meluasnya kepedulian dan empati masyarakat luas terhadap
tragedi kemanusiaan itu.
Najwa tiba di Aceh pada hari-hari pertama
bencana, menjadi saksi mata kedahsyatan musibah itu, berada di tengah tumpukan
mayat yang belum terurus, dan menjadi saksi pula betapa pemerintah tidak siap
menghadapinya. Tak heran beberapa laporan langsung yang dilakukannya terasa
kedalaman emosionalnya. Meski demikian ia tidak kehilangan daya kritis dan
ketajamannya, kendati orang yang dianggap paling bertanggung jawab atas
penanganan pasca-bencana adalah Alwi Shihab, Menko Kesra waktu itu, yang tak
lain adalah pamannya. Pakar komunikasi UI, Effendi Ghazali yang terkesan dengan
laporan-laporannya, menyebut fenomena itu sebagai Shihab vs. Shihab.
Tahun 2006 ia terpilih sebagai Jurnalis
Terbaik Metro TV, dan masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards.
Pada tahun yang sama, bersama sejumlah
wartawan dari berbagai negara, Najwa terpilih menjadi peserta Senior Journalist
Seminar yang berlangsung di sejumlah kota di AS, dan menjadi pembicara pada
Konvensi Asian American Journalist Association.
Tahun 2007, pengakuan terhadap
profesionalisme Najwa tidak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga
mancanegara. Terbukti, selain kembali masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik
Panasonic Awards, ia juga masuk nominasi (5 besar) ajang yang lebih bergengsi
di tingkat Asia, yaitu Asian Television Awards untuk kategori Best Current
Affairs/Talkshow Presenter. Pengumuman pemenang dilangsungkan pada bulan
November 2013 di Singapura. Jika pada Panasonic Awards pemenang dipilih dari
jumlah sms terbanyak, maka penentuan pemenang pada Asian TV Awards dilakukan
oleh panel juri yang beranggotakan TV broadcaster senior dari berbagai negara
di Asia.
Salah satu acara yang dipandu Najwa Shihab
dan cukup membekas di benak publik, adalah debat kandidat Gubernur DKI Jakarta.
Debat yang mempertemukan pasangan Fauzi Bowo-Priyanto dan Adang Daradjatun-Dani
Anwar itu diselenggarakan oleh KPUD DKI Jakarta, disiarkan secara langsung oleh
Metro TV dan Jak TV. Najwa terpilih sebagai pemandu debat menyisihkan sejumlah
pembawa acara yang diseleksi KPUD DKI Jakarta.
Lantaran memutuskan untuk secara total terjun
di dunia jurnalistik dan TV broadcast, Najwa terus-menerus berupaya memperkuat
dan memperkaya wawasan keilmuannya. Pada awal 2008, ia terbang ke Australia
sebagai peraih Full Scholarship for Australian Leadership Awards dan mendalami
bidang hukum media.
Pada tahun 2015, kembali Najwa Shihab masuk
sebagai nominasi Presenter Berita Terbaik Panasonic Awards, walaupun pada
akhirnya Putra Nababan yang diputuskan sebagai pemenang.
Dan masih banyak penghargaan lain yang didapatkan oleh najwa. Sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Najwa_Shihab
Komentar