Perjalanan hidup memang memiliki banyak
cerita, KETIKA seseorang mendapatkan sebuah cacian dan makian dari orang lain,
kita pun tidak akan panik apabila kita mengetahui ilmunya. Karena ketika itu
terjadi pada diri kita, kita menyadari bahwa demikianlah kehidupan, adakalanya
dicaci dan adakalanya dipuji.
Jika kita mengetahui ilmunya, ketika kita
mendapatkan cacian dari orang lain, kita tidak akan merasa risau dan panik,
karena kita menyadari bahwa cacian tersebut masihlah lebih sederhana
dibandingkan kejelekan diri kita yang sebenarnya.
Saat kita terpuruk, kita menjadi tahu mana
teman, mana sahabat. Saat kita gagal, kita jadi tahu mana yang peduli, mana
yang hanya singgah dalam senang. Saat kita tidak punya apa-apa, kita jadi tahu
mana yang tulus, mana yang bulus. Saat kamu sukses, kaya, dan lagi diatas dalam
perjalanan Kehidupan, semua orang akan memuji, semua orang akan menyanjung,
bahkan mereka akan mengaku kalau mereka ikut berperan dalam suksesmu. Tapi,
saat kamu jatuh, pujian itu akan berubah jadi hinaan, sanjungan itu akan
berubah jadi cacian. Semua orang tidak akan pernah menganggapmu ada, Percayalah.
Saat gagal semuanya menjadi gelap. Kamu akan
ditinggalkan. Kamu seperti ilalang kering di padang tandus. Tapi saat gagal
itulah Tuhan akan menunjukan siapa yang setia, siapa pengkhianat. Saat-saat
gagal itulah pilihan kita cuma ada dua; Menangislah sekeras mungkin.
Berteriaklah selantang Mungkin. Tidak apa-apa, tidak ada manusia hebat di dunia
ini yang tidak pernah menangis dan berteriak karena gagal. Menangis dan
berteriak saat gagal, bukan karena kita lemah, kita hanya manusia biasa. Kita
bukan malaikat. Tumpahkan semua kesedihanmu dalam setiap doa-doamu.
Bersujudlah, tapi jangan meminta supaya semua
masalahmu jadi Ringan. Tapi mintalah agar pundak kita Kuat untuk memikul semua
masalah yang kita hadapi. Ketahuilah, Tuhan menciptakan masalah selalu beserta
solusinya. Tapi setelah itu, kamu harus bangkit. Kamu harus jauh lebih hebat
dari pada sebelumnya.
Kadangkalah ada diantara kita seringkali
merasa terhina oleh ucapan orang lain tentang diri kita, padahal apa yang
diucapkannya itu adalah sesuatu hal yang memang ada di dalam diri kita. Cacian
atau hinaan adalah episode bagaimana Allah Swt menguji kearifan diri kita.
bahkan sangat mungkin, hinaan yang datang dari orang lain kepada kita itu
adalah sarana dari Allah Swt supaya kita bisa memperbaiki kualitas diri kita.
Kegagalan adalah guru terbaik yang akan mengajarkan
kita untuk bangkit kembali dan mengetahui hal mana yang perlu kita hindari
dikemudian hari. Bangkitlah, Tapi ingat, saat kamu berjuang lagi. Berjuanglah
bersama orang-orang yang mau sama-sama berjuang. Bukan dengan orang-orang yang
hanya mau diperjuangkan.
Saatnya merubah HINAAN menjadi pujian.
Saatnya merubah CACIAN menjadi tepuk tangan. Saatnya mengembalikan apa yang
sudah hilang. Kamu, Kita, Pasti
Bisa. Kamu memang tak bisa membuat semua
orang suka kepadamu. Ada kalanya kamu harus menerima dari orang yang merasa
tidak suka kepadamu-meski hal itu sama sekali tidak dibenarkan. Ketika hinaan
datang kepadamu, sakit hati sudah pasti kamu rasakan. Namun jangan pernah
jadikan hal tersebut sebagai beban yang menghambatmu untuk berkembang.
Kamu pernah dapet hinaan yang seperti itu,
Hinaan yang isinya mengomentari apa yang kamu lakukan, apa yang kamu kenakan,
dan apa yang kamu bicarakan, Jika pernah gimana rasanya, Sakit kan, ya. Tapi
jangan biarkan rasa sakit tersebut membuatmu larut berlama-lama.
Kamu harus tetap positif dalam menghadapi
hinaan yang diberikan oleh mereka. Cara gampangnya, anggap aja mereka iri
dengan apa yang kamu miliki. Hinaan bukan cuman berarti kamu jelek dan tak
layak untuk dikagumi. Bisa jadi malah karena kamu berbeda dan spesial sehingga
mereka iri dengan keadaanmu. Itulah kenapa kamu gak perlu sampai memasukkan ke
hati hinaan yang kamu terima.
Pernyataan yang meremehkanmu memang terdengar
menyakitkan. Bahkan ada yang sangat menusuk hingga kamu merasa tak mampu lagi
untuk menghadapi dan bersiap untuk menyerah dengan kehidupan yang keras ini.
Kamu mulai ragu apa benar kamu bisa melakukan sesuatu.
Tapi sebenarnya kamu tak perlu takut. Hinaan
yang kamu terima bukan akhir dari segalanya. Meski memang terasa berat, kamu
tetap harus semangat. Buktikan bahwa hidupmu bisa bermanfaat. Berusahalah lebih
giat demi mencapai cita-cita. Banyak contoh yang sudah terjadi. Ketika hinaan
dan bully berubah jadi motivasi.
Bersabar dan berusahalah, jadikan semuanya pelajaran dan cambuk untuk menghujudkan cita-cita, dan janganlah ada rasa dendam biarkan semuanya menjadi cerita, serta balaslah atas apa yang mereka lakukan dengan kebaikan.
Komentar