Komunisme (bahasa Latin: communis, bahasa
Inggris: common, universal) adalah
ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi yang
tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi
berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial,
uang, dan negara.
Istilah komunisme sering dicampuradukkan
dengan Komunis Internasional. Komunisme atau Marxisme adalah ideologi dasar
yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia. sedangkan komunis internasional
merupakan racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula
disebut "Marxisme-Leninisme".
Dalam komunisme, perubahan sosial harus
dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi melalui peran Partai Komunis.
Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih
dikenal dengan proletar (lihat: The Holy Family), tetapi pengorganisasian Buruh
hanya dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai. Partai membutuhkan peran
Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa
berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro.
Komunisme sebagai anti-kapitalisme
menggunakan sistem partai komunis sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan
sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu. pada prinsipnya
semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu,
seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat
secara merata, Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi
keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu
sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota
partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan
sebagaimana terdapat pada paham liberalisme.
Komunisme merupakan ideologi yang dilahirkan
oleh Karl Marx. Karl Mark merupakan seorang Filsuf sekaligus pakar ekonomi dan
politik.
Di Indonesia, paham komunis memiliki sejarah
sendiri. Sebelum 'diharamkan' pasca tragedi berdarah pada 1965 alias G30S/PKI, paham
komunis sudah berkembang masif di tanah air.
Komunisme masuk ke Indonesia dipelopori oleh
Hendricus Josephus Fransiscus Marie Sneevliet. Hendricus merupakan warga
Belanda yang datang ke Indonesia pada tahun 1913. Bersama Adolf Baars,
Hendricus mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV).
Awalnya organisasi ini tidak mempropagandakan
komunis, namun lambat laun mengubah diri menjadi berpandangan komunis. Setelah
keberhasilan revolusi di Rusia, mereka memasuki organisasi-organisasi massa
untuk menyebarkan paham ini, salah satunya Sarekat Islam (SI) pimpinan Semaun.
Kemudian SI terbelah menjadi SI Merah dan SI
Putih. Akhirnya SI Merahlah yang menjadi Partai Komunis serta melakukan
pemberontakan pada tahun 1926, 1948 hingga 1965 yang mengakibatkan kejatuhan
Soekarno.
Lima tahun kemudian, tepatnya 1917, lahir
Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun, nama PKI belum besar karena dibuat
secara diam-diam dan menjadi fraksi kiri dalam SI.
Sebelum mendirikan PKI, Semaun dan Darsono
pernah mengenyam pendidikan tentang komunis dari Sneevlit di Indische Social
Demoratische Partij (ISDP). Sneevlit sendiri diketahui merupakan sayap kiri di
dalam ISDP. Dari sana, keduanya sering berdiskusi dengan Sneevlit.
Keduanya melihat celah di SI, sehingga secara
perlahan memasukkan ideologi-ideologinya.
"Syarikat Islam yang kurang
memperhatikan nasib buruh, telah merupakan lowongan baik bagi ide-ide radikal
yang dimasukan oleh Semaun dan Darsono yang tadinya diinspirasikan oleh
Sneevlit," kata Mohammad Hatta dikutip buku 'Bung Hatta Menjawab'.
Salah seorang tokoh Syarikat Islam (SI), Haji
Agus Salim, akhirnya menegakkan disiplin partai. SI berganti nama menjadi
Partai Syarikat Islam di tahun 1921. Sesudah itu, barulah resmi nama PKI
mencuat. Namun, partai komunis itu tidak kompak lantaran salah seorang
pendirinya, Tan Malaka, membentuk Partai Rakyat Indonesia (PARI).
"PKI yang baru itupun tidak kompak. Tan
Malaka kemudian membentuk PARI," kata Mohammad Hatta dikutip buku 'Bung
Hatta Menjawab'.
Dalam sejarahnya di Indonesia, PKI melakukan
tiga pemberontakan. Pemberontakan pertama adalah tahun 1926. Pemberontakan itu
gagal dan PKI dilibas pemerintah kolonial Belanda. Ribuan orang dibunuh dan
sekitar 13.000 orang ditahan. Sejumlah 1.308 orang, umumnya kader-kader partai,
dikirim ke Boven Digul, sebuah kamp tahanan di Papua.
Gerakan bawah tanah membangkitkan PKI hingga kembali solid. Pada 1948, PKI melancarkan pemberontakan kedua. Pemberontakan berniat meruntuhkan RI dan menggantinya dengan negara komunis. Upaya kedua ini kembali gagal. Literatur mencatat pemberontakan ketiga dilakukan pada 1965, lagi-lagi gagal.
Komentar