Secara bahasa adzan berarti
pemberitahuan atau seruan. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat At Taubah
Ayat 3: “dan ini adalah seruan dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia”.
Adapun makna adzan secara
istilah adalah seruan yang menandai masuknya waktu shalat lima waktu dan
dilafazhkan dengan lafazh-lafazh tertentu.
Hukum Adzan
Ulama berselisih pendapat
tentang hukum Adzan. Sebagian ulama mengatakan bahwa hukum azan adalah sunnah
muakkad, namun pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini adalah pendapat yang
mengatakan hukum adzan adalah fardu kifayah. Akan tetapi perlu diingat, hukum
ini hanya berlaku bagi laki-laki. Wanita tidak diwajibkan atau pun disunnahkan
untuk melakukan adzan.
Syarat Adzan
Telah Masuk Waktu Shalat
Berniat adzan
Dikumandangkan dengan bahasa
arab
Tidak ada lahn (kesalahan)
dalam pengucapan lafadz adzan yang merubah makna
Lafadz-lafaznya diucapkan
sesuai urutan
Lafadz-lafadznya diucapkan
bersambung
Adzan diperdengarkan kepada
orang yang tidak berada di tempat muadzin
Bacaan Adzan dan Iqomah
Adzan:
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar
(2x) Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Asyhadu allaa illaaha
illallaah. (2x) Aku menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah
Asyhadu anna Muhammadar
rasuulullah. (2x) Aku menyaksikan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah
Hayya 'alashshalaah (2x)
Marilah Sholat
Hayya 'alalfalaah. (2x)
Marilah menuju kepada kejayaan
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar
(1x) Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Laa ilaaha illallaah (1x)
Tiada Tuhan selain Allah
Untuk Adzan yang
dikumandangkan ketika akan sholat shubuh, maka ditambahkan lafadz :
Ash-shalaatu khairum
minan-nauum. Artinya: "Sholat itu lebih baik dari pada tidur", dan
dibaca 2x setelah lafadz Hayya 'alalfalaah.
Lafadz Iqomah
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar
Asyhadu allaa illaaha
illallaah
Asyhadu anna Muhammadar
rasuulullah
Hayya 'alashshalaah
Hayya 'alalfalaah
Qad qaamatish-shalaah, Qad
qaamatish-shalaah
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar
Laa ilaaha illallaah
Makna Dibalik Alunan Suara
Adzan
Pertama, takbir pertama kita
diajak untuk merenung dan membayangkan, menyaksikan kemahabesaran dan keagungan
Zat Allah SWT. Kita harus menjawab seruan azan tersebut dengan lafaz yang sama.
Kedua, takbir kedua kita
diajak untuk menyakini, merenungkan, membayangkan dan bersaksi kemahabesaran
dan keagungan sifat Allah SWT. tidak boleh ada sesuatu yang kita ingat, kita
kagumi, dan kita cintai selain Allah SWT. Kita harus menjawab seruan azan tersebut
dengan lafaz yang sama.
Ketiga, takbir ketiga kita
diajak mengagungkan dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah SWT. seketika
itu kita mengingat junjungan, teladan, pembela, dan pemberi syafaat kita di
akhirat.
Keempat, takbir keempat kita
diajak menjalankan perintah Allah SWT mengerjakan kewajiban sholat. Kita harus
menjawab seruan azan tersebut dengan lafaz yang sama, Asyhadu anna Muhammadan
Rasulullah.
Kelima, setelah muazin
menyerukan kata, Hayya 'alas shalah, kita dianjurkan tafakur sambil menjawab
suara azan itu dengan kata, La haula wala quwwata illa billah, sambil
menghubungkan ingatan, pikiran, dan perasaan kita kepada Allah SWT. Kita
bayangkan panggilan itu sebagai undangan khusus Tuhan untuk melakukan Isra
Miraj karena Nabi mengatakan shalat adalah miraj bagi orang yang beriman.
Keenam, Setelah muazin
menyerukan lafaz, Hayya 'alal falah (Mari kita meraih kejayaan), saat itu kita
jawab, La haula wala quwwata illa billah, sambil kita meninggalkan seluruh
kegiatan lain untuk menghadap ke hadirat Allah SWT. Ajakan untuk mensukuri
nikmat dan rahmat Allah SWT kepada diri kita. Betapa ruginya kita jika
menyia-nyiakan ajakan khusus ini untuk menjalankan sholat.
Ketuju, Setelah muazin
menyerukan, Al-shalatu khairun minan naum (Shalat lebih mulia daripada tidur)
dalam azan Subuh, maka dijawab, Shadaqta wa barakta wa ana minasy syahidin
(engkau menyerukan kebenaran dan berkah dan saya termasuk orang yang
menyaksikan). Mendengarkan seruan ini maka tidak ada alasan untuk tidak
bergegas untuk menunaikan shalat Subuh yang diawali dengan dua rakaat shalat
sunah. Jangan pernah ada di antara kita menyia-nyiakan kebenaran dan berkah
yang dijanjikan Allah SWT dalam shalat Subuh.
Kedelapan, Apabila muazin
kembali melafazkan lafaz takbir, pastikan diri kita sudah berada di dalam
suasana batin yang pasrah, tunduk, dan siap untuk menunaikan kewajiban shalat.
Ketika kita menjawab takbir itu dengan lafaz yang sama, diri kita terasa
tenggelam di dalam kebesaran Allah SWT. Tidak ada lagi kata-kata duniawi yang
keluar dari mulut kita. Pikiran dan perasaan sudah diliputi oleh kebesaran dan
keagungan Allah SWT.
Hati dan nyali kita menjadi
tidak ada apa-apanya dan kecil di hadapan kebesaran Allah SWT seketika kita
mendengarkan lantunan takbir suara azan. Bergegas menujuh dan menjalankan
kewajiban, pikiran dan perasaan tercurah hanya merenungkan kebesaran Allah SWT.
Setinggi apa pun jabatan dan sebanyak apa pun kekayaan harus segera
melupakannya sambil menjawab suara azan dan menjalalan kewajiban sholat setelah
panggilan berkumandang.
Disinilah letak rahasia
kesuksesan dibalik alunan sura Adzan, ketika kira mendengan dan menghayati
serta menjalankan kewajiban. Kepasrahan akan ketentuan Allah SWT. dan
pertolangan Allah SWT. kepada kita dalam menjalankan kehidupan di dunia, dengan
demikian kita akan meyakini pertolongan Allah SWT. akan kita dapatkan dan
kesuksesan akan kita miliki.
Komentar