Dunia politik panggung sandiwara
Tidak salah yang salah jika kita
mengatakan kalau di dalam dunia politik itu kejam. Karena dalam politik sama
sekali tidak mengenal kawan maupun lawan yang abadi. Ada pendapat yang
mengatakan, jika tidak ada kawan abadi maupun lawan abadi dalam politik, yang
abadi hanya kepentingan dari perorangan maupun kepentingan kelompok.
Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan
politk?
Menurut para pakar dan ahli politik.
1. Thomas M. Magstadt dan Peter M.
Schotten (1988:7): politik adalah segala sesuatu mengenai bagaimana manusia
diperintah, yang berkaitan dengan tatanan, kekuasaan, dan keadilan.
2. Cecep Darmawan (2009): politik ialah
segala sesuatu yang berkenaan dengan negara, termasuk didalamnya kekuasaan,
pengambilan keputusan, kebijakan, maupun pembagian dan pengalokasian
nilai-nilai didalam masyarakat yang bersangkutan.
Politik merupakan ilmu, strategi untuk
meraih kekuasaan konstitusional maupun nonkonstitusional. Jadi memang jikalau
kita berkecimpung dalam dunia politik, sudah bisa dipastikan yang ada dalam
benak kita adalah bagaimana caranya meraih kekuasaan.
Politikus di Indonesia berasal dari
berbagai macam latar belakang, mulai dari pengusaha, tokoh agama, hingga preman
ataupun mantan preman. Meski latar belakangnya berbeda-beda, namun sudah
dipastikan tujuannya hanya satu yakni meraih kekuasaan, tidak terlepas dari
maksud tujuan tersebut.
Rezim tertentu dapat digulingkan begitu
saja dengan strategi dan ilmu dalam politik. Tidak terhitung banyak korban
politik, baik dari korban jiwa, korban sakit jiwa, hingga korban perasaan.
Namun itulah segala risiko yang harus diambil, jika kita siap untuk menggeluti
dunia politik.
Suatu hal yang tidak terhindarkan jika
dalam suatu pertarungan politik baik lini pusat hingga daerah, ada saja yang
saling menjatuhkan. Banyak fitnah yang muncul, mulai dari adanya dugaan
penggunaan ijazah palsu saat mendaftar sebagai kandidat calon, ada juga kasus
kriminal yang pernah dilakukan salah satu kandidat calon, dan sebagainya. Belum
lagi gugat menggugat, usai perhitungan suara. Permasalahan ini memang sudah
terjadi dari zaman dahulu hingga sekarang, sudah banyak cerita yang kita dengan
dan bahkan yang kita lihat sendiri, akibat dari pertarungan politik yang mana
ada yang menang dan kalah, sehingga banyak terjadi perbuatan dan tindakan yang
dapat menghancurkan hubungan seseorang maupun kelompok.
Kita sudah sangat sering melihat dan
mendengar pertarungan politik yang berakibat putusnya hubungan kekeluargaan
dari pihak yang akan bertarung apalahi setelah bertarung, jika kita mengkaji
dari informasi politik tingkat nasional mungkin kita hanya bisa mendengar namun
sulit untuk melihatnya secara mendeteil, hanya dapat kita lihat dari berita
yang di siarkan di stasuin TV atau yang lainnya, itupun berita yang kita dapat
sulit untuk di percaya karena bisa jadi mengandung politik juga.
Tetapi kita bisa melihat secara langsung
dan dapat merasakannya akibat politik ini, diantaranya dapat kita lihat dan
rasakan sewaktu dan setelah pemilihan kepalah dasa, sewaktu akan pemilihan
kepalah desa sudah dapat kita rasakan panasnya politik antara pihak-pihak yang
akan bertarung, apalagi setelah pemilihan itu berlangsung dan sudah mendapatkan
siapa pemenangnya. Dapat kita lihat dan rasakan bagaimana akibat pertarungan
tersebut, yang dulunya teman bisa jadi musuh, yang statusnya keluarga akan akan
saling bermusuhan dan menjauh, dan bahkan bisa jadi hubungan anak dan orang
tuapun dapat bergetar dan bahkan terputus.
Itulah sekelumit kejamnya dunia politk,
ada-ada saja kesalahan yang dicari-cari dan memang dalam berpolitik memiliki
banyak kesalahan apalagi di zaman sekarang. Tentu saja yang sangat diharapkan
praktek politik yang jujur dan elegan. Namun nampaknya hal ini tidak akan bisa
kita temukan atau itu sangat sulit diwujudkan, ditengah heterogennya
kepentingan dalam otak, ditambah lagi dengan hausnya akan kekuasaan, segalah
macam cara dapat mereka lakukan yang kadang-kadang tidak dapat kita bayangkan
atas apa yang mereka lakukan itu.
Tetapi dunia politik tidak bisa kita
lepaskan dalam kehidupan bermasyarakat di dunia ini, kita harus belajar dan
mempelajarinya, kita harus mengerti agar kita tidak menjadi korban politik
secara mendalam. Jangan jadikan kepentingan dunia diatas segalahnya, jika
kepentingan dunia diatas segalanya dan kita sudah terbawa akan hal itu maka
sudah dapat dipastikan kita akan menjadi korban dari politik. Dan jangan kita
menjau dari dunia politik apa lagi mengatakan bahwa tidak mau berpolitik,
karena itu tidaklah mungkin kita bisa lepas dari politik selagi kita masi
membutukan orang lain.
Pelajarilah politik dan kalau bisa ikutlah
berpolitik, jangan takut kalah dan malu jika kalah, niatkan, tanamkan dan
jadikan politik sebagai jalan kita untuk ibadah, jika kalah berarti tuhan belum
mengizinkan kita untuk beribada di jalan ini sekarang, pelajari lagi kenapa
kita kalah, dan jangan ada marah di dalam diri kita. yakinkan bahwa kekalahan
itu adalah kesalahan kita bukan orang lain, perbaiki diri kita jika sudah orang
lain akan menilainya dan tuhan akan meridoinya.
Jangan lari dari politik, menjauh dari
politik karena seperti kata pepatah, jika orang baik diam maka orang jahatlah
yang berkuasa. berarti jika orang baik tidak mau berpolitik maka kehancuranlah
akibatnya.
Komentar