Di dalam Al Qur'an surat
Al-Ikhlas mengkisahkan butiran-butiran tauhid tentang siapakah Allah SWT. Surat
Al-Ikhlas yang terdiri dari 4 ayat memiliki nilai sepertiga Al-Qur'an.
Salah satu surat yang
terpendek dalam Al-Quran dan mempunyai khasiat dan hikmah yang sangat dahsyat.
Keutamaan surat tersebut telah dijelaskan oleh para ulama dan arifbillah lewat,
tidak sedikit hadist dan atsar yang mengurai secara spesifik kelebihan dan mutiara
hikmah di balik empat ayat surat Al-Ikhlas tersebut.
Di antara hadist Rasulullah
SAW yang membahas tentang itu, bunyinya: ”Apakah seorang di antara kalian tidak
mampu untuk membaca sepertiga Alqur’an dalam semalam?” Mereka menjawab,
“Bagaimana mungkin kami bisa membaca sepertigai Alqur’an?” Lalu Nabi SAW
bersabda, “Qul huwallahu ahad itu sebanding dengan sepertiga Alqur’an.” (H.R.
Muslim no. 1922)
Sementara itu dalam hadits
yang lain baginda Nabi SAW menyebutkan surat Al-Ikhlas atau Qulhu itu menjadi
penawar segala penyakit, sebagaimana pernah disebutkan dari pada Abu Hurairah;
Rasululllah SAW bersabda: “Surah Al Ikhlas adalah penawar segala penyakit
(Rohani atau Jasmani).” (HR: Ibnu Majah r.a.).
Surat Al-Ikhlas memang
memiliki banyak keutamaan dan manfaat diantaranya, yaitu:
1. Surat Al Ikhlas setara
dengan Tsulutsul Quran.
"Dari Abu Said (Al
Khudri) bahwa seorang laki-laki mendengar seseorang membaca dengan
berulang-ulang Qul huwallahu ahad. Tatkala pagi hari, orang yang mendengar tadi
mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian
tersebut dengan nada seakan-akan merendahkan surat al Ikhlas. Kemudian
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Demi yang jiwaku berada
di tangan-Nya, sesungguhnya surat ini sebanding dengan sepertiga Al Quran".
(HR. Bukhari no. 6643).
2. Membaca Al-Ikhlas 10
kali, Allah SWT akan membangunkan rumah di Surga.
Sebuah hadis mengatakan
:"Barang siapa membaca surah Al-Ikhlas hingga selesai 10 kali, maka Allah
membangunkan baginya sebuah rumah di surga." (HR. Ahmad).
3. Mendapat cintanya Allah
SWT.
"Tanyakanlah kepadanya
kenapa ia melakukan hal itu?" Lalu mereka pun menanyakan kepadanya. Ia
menjawab, "Karena di dalamnya terdapat sifat Ar Rahman, dan aku senang
untuk selalu membacanya." Mendengar itu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Beritahukanlah kepadanya bahwa Allah Ta'ala juga
mencintainya." (HR. Bukhari).
Menurut Ibnu Daqiq Al Ied
menjelaskan perkataan Nabi shallallahu alaihi wa sallam "Kabarkan padanya
bahwa Allah mencintainya". Beliau mengatakan, "Maksudnya adalah bahwa
sebab kecintaan Allah pada orang tersebut adalah karena kecintaan orang tadi
pada surat Al Ikhlash ini. Boleh jadi dapat kitakan dari perkataan orang tadi,
karena dia menyukai sifat Rabbnya, ini menunjukkan benarnya itiqodnya
(keyakinannya terhadap Rabbnya)." (Fathul Bari).
4. Akan dilepaskan dari
kesusahan.
Abu Sa'id Al-Khanafi
menerangkan: "Surat ini dinamakan surat Al-Ikhlas, artinya bersih atau
lepas, maka barang siapa yang membacanya dan mengamalkannya dengan hati yang
ikhlas maka ia akan dilepaskan dari kesusahan-kesusahan duniawi, dimudahkan
didalam gelombang sakaratulmaut, dihindarkan dari kegelapan kubur dan kengerian
hari kiamat"..
5. Tidak dapat digoda setan.
Riwayat dari Sayyidina Ali
"Barang siapa membaca Suratul Ikhlas sebanyak 11 kali sesudah shalat
subuh, maka setan tidak akan dapat menggodanya untuk berbuat dosa, meskipun
setan itu dengan sungguh-sungguh hendak menggodanya pada hari itu"..
6. Allah SWT akan melindungi
hambaNya dari kejahatan.
Sayyidah 'Aisyah menerangkan
dari Nabi Muhammad SAW: "Barang siapa membacanya sesudah selesai shalat
jum'at; surat Al-Faatihah sebanyak 7 kali, surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali,
surat Al-Falaq sebanyak 7 kali, dan surat An-nas sebanyak 7 kali, maka Allah
SWT. akan melindunginya dari kejahatan sampai hari jum'at yang akan
datang".
7. Allah SWT akan menjaga
rumahnya.
Dari Sayyidina 'Ali :
"Rasullullah SAW bersabda : Barang siapa hendak pergi musafir, kemudian
ketika hendak meninggalkan rumahnya ia membaca surat Al-Ikhlas 11 kali, maka
Allah memelihara rumahnya sampai ia kembali".
Imam Ali bin Abi Thalib (sa)
berkata: “Aku mimpi melihat Nabi Khidhir AS pada malam besoknya perang Badar.
Aku berkata padanya: ajarkan padaku sesuatu yang dapat menolongku dari
musuh-musuhku. Nabi Khidhir AS berkata: bacalah: Yâ Huwa yâ Man lâ huwa illâ
Huwa. Pagi harinya aku ceritakan kepada Rasulullah SAW. Kemudian beliau
bersabda: “Wahai Ali, engkau telah mengetahui Ismul A’zham (nama Allah yang
paling agung).”
Masi banyak lagi manfaat
dari surat Al-Ikhlas ini, dan dalam mengamalkan surat Al-Ikhlas ini juga
dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas di waktu yang baik. Berikut diantaranya
sembilan waktu yang dianjurkan untuk mengamalkan surat Al-Ikhlas:
Pertama: waktu pagi dan sore
hari.
Pada malam hujan lagi gelap
gulita kami keluar mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk
shalat bersama kami, lalu kami menemukannya. Beliau bersabda, “Apakah kalian
telah shalat?” Namun sedikitpun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda,
“Katakanlah“. Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda,
“Katakanlah“. Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Kemudian beliau
bersabda, “Katakanlah“. Hingga aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus
aku katakan?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Katakanlah
(bacalah surat) QUL HUWALLAHU AHAD DAN QUL A’UDZU BIRABBINNAAS DAN QUL A’UDZU
BIRABBIL FALAQ ketika sore dan pagi sebanyak tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini
akn mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan.” (HR. Abu Daud no. 5082
dan An Nasai no. 5428. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Kedua: sebelum tidur.
“Nabi shallallahu ’alaihi wa
sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua
telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul
huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al
Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan
kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari
kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak
tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017).
Ketiga: ketika ingin
meruqyah (membaca do’a dan wirid untuk penyembuhan ketika sakit).
Dari ‘Aisyah radhiyallahu
‘anha, dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak
tidur, beliau akan meniupkan ke telapak tangannya sambil membaca QUL HUWALLAHU
AHAD (surat Al Ikhlas) dan Mu’awidzatain (Surat An Naas dan Al Falaq), kemudian
beliau mengusapkan ke wajahnya dan seluruh tubuhnya. Aisyah berkata, “Ketika
beliau sakit, beliau menyuruhku melakukan hal itu (sama seperti ketika beliau
hendak tidur,-pen).” (HR. Bukhari no.
5748).
Keempat: wirid seusai shalat
(sesudah salam).
“Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam memerintahkan padaku untuk membaca mu’awwidzaat di akhir shalat (sesudah salam).” (HR. An
Nasai no. 1336 dan Abu Daud no. 1523. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini shahih). Yang dimaksud mu’awwidzaat adalah surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An
Naas sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani. (Fathul Bari, 9/62)
Kelima: dibaca ketika
mengerjakan shalat sunnah fajar (qobliyah shubuh).
“Sebaik-baik surat yang
dibaca ketika dua raka’at qobliyah shubuh adalah Qul huwallahu ahad (surat Al
Ikhlash) dan Qul yaa ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun).” (HR. Ibnu Khuzaimah
4/273. Syaikh Al Albani mengatakan dalam Silsilah Ash Shohihah bahwa hadits ini
shahih. Lihat As Silsilah Ash Shohihah no. 646). Hal ini juga dikuatkan dengan
hadits Ibnu Mas’ud yang akan disebutkan pada point berikut.
Keenam: dibaca ketika
mengerjakan shalat sunnah ba’diyah maghrib.
“Aku tidak dapat menghitung
karena sangat sering aku mendengar bacaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam membaca surat pada shalat dua raka’at ba’diyah maghrib dan pada shalat
dua raka’at qobliyah shubuh yaitu Qul yaa ayyuhal kafirun (surat Al Kafirun)
dan qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash).” (HR. Tirmidzi no. 431. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
Ketujuh: dibaca ketika
mengerjakan shalat witir tiga raka’a.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam membaca pada raka’at pertama: Sabbihisma robbikal a’la (surat Al A’laa),
pada raka’at kedua: Qul yaa ayyuhal kafiruun (surat Al Kafirun), dan pada
raka’at ketiga: Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash) dan mu’awwidzatain (surat
Al Falaq dan An Naas).” (HR. An Nasai no. 1699, Tirmidzi no. 463, Ahmad 6/227).
Kedelapan: dibaca ketika
mengerjakan shalat Maghrib (shalat wajib) pada malam jum’at.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam biasa ketika shalat maghrib pada malam Jum’at membaca Qul yaa ayyuhal
kafirun’ dan ‘Qul ‘ huwallahu ahad’. ” (Syaikh Al Albani dalam Takhrij
Misykatul Mashobih (812) mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Kesembilan: ketika shalat
dua rak’at di belakang maqom Ibrahim setelah thowaf.
“Lantas Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam menjadikan maqom Ibrahim antara dirinya dan Ka’bah, lalu
beliau laksanakan shalat dua raka’at. Dalam dua raka’at tersebut, beliau
membaca Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlas) dan Qul yaa-ayyuhal kaafirun (surat
Al Kafirun). Dalam riwayat yang lain dikatakan, beliau membaca Qul yaa-ayyuhal
kaafirun (surat Al Kafirun) dan Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlas).”
(Disebutkan oleh Syaikh Al Albani dalam Hajjatun Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, hal. 56).
Inilah sedikit rahasia
manfaat surat Al Ikhlas, masih banyak lagi rahasia dan manfaat surat Al Ikhlas
yang belum penulis sebutkan dan ketahui, karena memang surat ini sedikit pendek
namun memiliki ribuan rahasia dan manfaat.
Komentar