Langsung ke konten utama

KEYAKINAN PONDASI AWAL MENUJU KESUKSESAN

Keyakinan adalah kepercayaan atau kesadaran yang kuat tentang sesuatu, baik itu tentang diri sendiri, orang lain, atau situasi tertentu. Keyakinan dapat mempengaruhi perilaku, emosi, dan keputusan seseorang. Jenis-Jenis Keyakinan Keyakinan Diri: Keyakinan tentang kemampuan dan potensi diri sendiri. Keyakinan Sosial: Keyakinan tentang orang lain dan hubungan sosial. Keyakinan Religius: Keyakinan tentang agama dan kepercayaan. Keyakinan Filsafat: Keyakinan tentang prinsip-prinsip dasar kehidupan dan alam semesta. F ungsi Keyakinan Mengarahkan Perilaku: Keyakinan dapat mengarahkan perilaku seseorang dalam menghadapi situasi tertentu. Meningkatkan Motivasi: Keyakinan dapat meningkatkan motivasi seseorang untuk mencapai tujuan. Mengurangi Kecemasan: Keyakinan dapat mengurangi kecemasan dan ketidakpastian. Meningkatkan Kualitas Hidup: Keyakinan dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan memberikan arah dan tujuan. Cara Membangun Keyakinan Mengembangkan Kemampuan: Mengembangkan kemamp...

Rahasia Surah Al-Falaq dan An-Naas

Berdasarkan pendapat ulama, surat al-Falaq dan an-Nas merupakan bagian dari surat makkiyah, yaitu surat yang diturunkan sebelum hijrahnya Rasulullah saw. Surat Al Falaq dan Surat An Nas merupakan dua surat terakhir dalam Al Quran. Namun dalam urutan turunnya kepada Rasulullah, dua surat ini menempati urutan ke-20 dan ke-21.

Dari segi kandungan makna, surat al-Falaq terdiri dari lima ayat yang berisi secara umum tentang meminta perlindungan kepada Allah. Surat ini dimulai dengan perintah Allah kepada Nabi Muhammad, yang dengan otomatis juga perintah untuk Umat Nabi saw agar senantiasa ber-ta’awudz (meminta perlindungan) kepada Allah di waktu falaq atau subuh hari, dari segala kejahatan segala mahluk dan waktu-waktu banyaknya terjadi kejahatan. Di antara bentuk kejahatan tersebut; kejahatan yang kerap terjadi jika malam telah menggelap; kejahatan dari segala bentuk sihir dan tenun; dan kejahatan dari kejahatan kedengkian seseorang.

Surat An-Naas (Manusia) adalah surah penutup (ke-114) dalam Al-Qur'an. Nama An-Naas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surah ini yang berarti manusia. Surat ini termasuk dalam golongan surah makkiyah. Isi surah adalah anjuran supaya manusia memohon perlindungan kepada Allah Swt terhadap pengaruh hasutan jahat setan yang menyelinap di dalam diri.

Keutamaan surat al-Falaq dan An-Naas dalam Hadis Nabi SAW

1. Sebagai pelindung dari segala bentuk kejahatan, salah satunya yang berkaitan dengan sihir.

Kandungan al-Falaq yang berkaitan dengan perlindungan Allah, secara otomatis menjadikan surat al-Falaq memiliki salah satu fungsi dan manfaat yaitu melindungi pembacanya dari gangguan sihir. Manfaat dan keutamaan ini berdasarkan salah satu riwayat yang oleh ulama disebut sebagai sebab turunnya surat al-Falaq.

Di dalam kitab Dala’il an-Nubuwah, karya al-Baihaqi disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw pernah tertimpa sakit yang sangat keras. Karena itu, turunlah dua malaikat untuk membantu pengobatan Rasulullah saw. Satu malaikat duduk di dekat kepala Rasulullah, dan satu lagi berada dekat di kaki Nabi saw.

Lalu bertanyalah malaikat yang berada di dekat kaki, kepada malaikat yang berada di samping kepala akan apa yang telah dia lihat. Menjawablah si malaikat pertama, bahwa ia melihat ada sihir, yang di dalam keterangan tersebut disebutkan berasal dari seorang yahudi bernama Lubaid bin al-A’sham. Sihir itu lalu diletakkan di dekat sumur keluarga fulan, di bawah sebuah batu yang besar. Pergilah keduanya ke tempat tersebut, mengangkat batu itu dan mendapati terdapat kertas yang menjadi perantara sihir, lalu dibakar-lah kertas tersebut.

Tatkala pagi, Rasulullah kemudian meminta Sahabat ‘Ammar bin Yasir bersama satu kelompok, untuk pergi ke tempat itu lagi. Sekelompok sahabat itu mendapati air yang di dalam sumur tersebut sudah dicampuri dengan al-hina (pohon pacar). Mereka lalu menguras air tersebut, dan mengangkat sebuah bongkahan batu dan membakar kertas-kertas yang berada di bawahnya.

Selain kertas-kertas yang sudah dimantrai, para sahabat juga mendapati sebelas simpul tali sihir. Mendapati barang tersebut, Rasulullah membacakan surat al-Falaq dan surat an-Nas. Di dalam keterangan tersebut disebutkan, setiap Rasulullah membaca dua surat tersebut, maka setiap itu pula simpul tali tersebut lepas.

Riwayat ini menunjukkan bahwa di antara bacaan yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk menangal sihir adalah surat al-Falaq dan juga surat an-Nas. Oleh karena itu, dua surat ini disebut dengan istilah al-Mu’awwidzatain.

Khasiat dan Manfaat Surat Al-Falaq dan An-Nas

Supaya terhindar dari segala macam jenis macam sihir yg dilakukan oleh orang yg jahat kepada kita, jika dibacakan sebelum tidur maka akan terhindar dari segala macam godaan syetan yang terkutuk, baik yang berasal dari golongan manusia maupun jin.

Barang siapa yang takut akan godaan syaitan atau manusia atau takut dalam kegelapan malam, atau takut kejahatan manusia, bacalah Surah Al-Falaq dan Surah  An-Nas sebanyak 100 kali.

Membaca surat Al Falaq dan An-Nas melindungi kita terhadap kejahatan-kejahatan tersebut di atas di dunia ini. Barang siapa yg membaca surat ini sebanyak 3 kali pada waktu pagi dan sore maka Alloh akan mencukupinya dari segala sesuatu.

Surat Al-Falaq dan An-Nas Sebagai Penyembuhan.

Untuk menyembuhkan segala penyakit yang diakibatkan oleh gangguan setan dan yg terakhir untuk selalu mendekatkan diri kepada Alloh.” caranya dibaca di gelas yang berisi air setelah selesai diminumkan dan diusapkan keseluruh tubuh. disa juga di bacakan di telingan orang yang terkena gangguan tersebut.

Barang siapa terkena penyakit karena perbuatan syaitan atau manusia, hendaklah membaca Surah Al-Falaqdan Surah An-Nas sebanyak 41 kali selama 3 hari, 5 hari atau 7 hari berturuh-turut.

Digunakan untuk meruqyah (metode penyebuhan islam) saat anda sedang mengalami sakit parah.caranya dibaca di gelas yang berisi air setelah selesai diminumkan dan diusapkan keseluruh tubuh.

Kedua surah terakhir ini disebut juga "Al-Mu'awwidhtayn" atau mencari perlindungan dan juga memiliki kekuatan yang tiada tandingnyadari ilmu-ilmu yang ada di kitab terdaluhu (kekuatan surah keduanya ada di ayat terakhir). karena kedua surah tersebut bermakna "kembar" mencari perolongan / berlindung kepada Allah SWT dari godaan syetan yang terkutuk.

Manusia adalah salah satu jenis makhluk Allah subhanahu wa ta’ala yang hidup bermasyarakat di muka bumi ini. Makhluk Allah subhanahu wa ta’ala amatlah banyak dan beragam. Ada yang tampak, ada yang tidak tampak; ada yang besar, ada yang kecil; ada yang bermanfaat, ada yang berbahaya; ada yang menjadi teman, ada yang menjadi musuh. Disukai atau tidak, semua ini diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala sebagai hikmah bagi makhluk-Nya.

Manusia memiliki musuh, baik dari dirinya sendiri maupun dari lingkungan sekitarnya. Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya setan mengalir dalam pembuluh darah anak Adam". (HR Muslim)

“Tidakkah kamu melihat ayat-ayat yang diturunkan pada malam ini? Tidak ada yang semisal dengannya sama sekali. Ayat-ayat tersebut adalah surat Qul a’udzu birabbil falaq dan Qul a’udzu birabbin nas.”

Musuh manusia dari lingkungan sekitarnya lebih beragam. Musuh ini bisa berupa benda mati, hewan, kegelapan malam, bangsa jin, dsb. Allah ‘azza wa jalla dan Rasul-Nya telah mengajarkan kepada hamba-Nya cara membentengi diri dan melawan musuh-musuh tersebut. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, mohonlah perlindungan kepada Allah.” (Fushshilat: 36)

Menurut Al-Hadits.

Aisyah menerangkan: bahwa Rasulullah s.a.w. pada setiap malam apabila hendak tidur, Beliau membacaSurah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas, ditiupkan pada kedua telapak tangan kemudian disapukan ke seluruh tubuh dan kepala.

Sayyidiah' Ali r.a. menerangkan: pernah Rasulullah s.a.w. digigit kala, kemudian Beliau mengambil air garam. Dibacakan Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas lalu disapukan pada anggota badan yang digigit kala tadi.

Uqba Bin Amar RA meriwayatkan "Nabi Muhammad SAW berkata kepadaku di dalam perjalanan. 'Maukah kamu belajar dua surah yang luar biasa.' Aku menjawab 'Ya, ajarkanlah kepadaku ya Rosululloh, Nabi mengajariku surah Al-Falaq dan surah An-Nas. Rosululloh mengulang-ulang surah yang sama ketika Sholat Magrib hari itu. lalu Beliau berkata kepadaku 'kamu haru membaca kedua Surah ini ketika hendak berangkat tidur maupun ketika baru bangun dari tidur'." (HR.Thirmidhi, Abu Daud & Nasai).

Uqba bin Amar RA meriwayatkan Nabi Muhammad SAW bersabda “Malam ini diturunkan dua surat kepadaku yang tidak ada hal lain yang bisa menandinginya. Yaitu Surah Al Falaq dan Surah An-Nas .” (Muslim).

Perbedaan Jin dan Syetan adalah dari sisi keumuman dan kekhususa. Jin adalah umum, ada yang saleh dan ada yang thalih. adapun syetan lebih khusus, dia jin uang thalih. Iblis la'natullah 'alaih (laknat Allah SWTatasnya) adalah bapaknya Syetan.

2. Rasulullah menyebutkan bahwa surat al-falaq dan an-Nas merupakan salah satu surat di antara dua surat yang belum pernah diturunkan sebelumnya.

Maksud dari belum pernah diturunkan sebelumnya, oleh para ulama menunjukkan kemuliaan dan keagungan dua surat tersebut. hal ini berdasarkan riwayat dari ‘Uqbah bin ‘Amir R.A., bahwa Rasulullah saw pernah bersabda “apakah engkau tahu, ayat-ayat yang diturunkan pada malam ini, yang mana ayat tersebut belum pernah diturunkan sebelumnya? (ayat itu adalah) qul a’udzu bi rabb al-Falaq (Surat al-Falaq) dan qul a’udzu bi rabb an-Nas (Surat an-Nas).

3. Tidak hanya sebagai penghalang sihir, surat ini juga bermanfaat sebagai penyembuhan dan juga terhindar dari kedengkian.

Hal tersebut, berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah R.A bahwa: “Rasulullah apabila sakit, maka beliau akan membacakan untuk dirinya sendiri al-mu’awwiddzaat (surat-surat perlindungan termasuk al-Falaq) dan meniupkan pada tubuhnya. Namun juga sakit itu payah sehingga menyulitkan Rasulullah, maka aku (Aisyah) yang membacakannya untuk Rasulullah dan kuusapkan kebadan Beliau berharap keberkahan firman Allah itu.”

4. Rasulullah sangat menganjurkan pada Sahabat untuk membaca surat al-Falaq dan an-Nas di waktu pagi dan petang.

Perintah Rasulullah ini, karena adanya fungsi surat al-Falaq yaitu merupakan bagian dari dzikir pagi dan petang, serta membaca surat al-Falaq sudah mencukupi segala sesuatunya. Berdasasrkan hadis dari ‘Abdullah bin Khubaib: “suatu ketika kami keluar pada malam yang hujan turun sangat deras dan malam itu sangat gelap. Kami keluar mendatangi Rasulullah dan meminta beliau untuk shalat bersama kami. Ketika saya (Abdullah bin Khubaib) menemui Rasulullah, Beliau menyuruh saya: ‘bacalah!’, namun saya tidak membaca apapun. Lalu beliau menyuruh lagi ‘bacalah’. Tetap saya tidak membaca apa-apa. Sampai kepada perintah Rasulullah yang ketiga kalinya, saya lalu bertanya “apa yang harus saya baca ya Rasulullah?’ Rasulullah menjawab: ‘bacalah qul huwa Allah ahad (al-Ikhlas) dan al-mu’awwidzatain (al-Falaq dan al-Ikhlas ) pada waktu pagi dan petang tiga kali, karena sesungguhnya membaca itu telah mencukupkan untuk mu segala sesuatu.”

5. Disebabkan keutamannya, Rasulullah menganjurkan para sahabat untuk membaca al-Falaq dan an-Nas di penghujung Shalat.

Hal ini berdasarkan Hadis dari ‘Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah pernah menyuruhnya untuk membaca al-mu’awwidzatain (al-falaq dan an-Nas) di setiap penghujung shalat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara dan Kasiat Mengamalkan dzikir "YAA RAHMAN YAA RAHIM"

Dzikir dengan asma’ulhusna memiliki banyak kasiat dan pada dasarnya setiap doa itu akan di ijabah karena keyakinan penyerahan diri kita kepada zat yang maha sempurna. Seperti yang disebutkan dalam hadis. “Aku mengikuti sangkaan hambaKu padaKu, jika sangkaannya baik maka baiklah yang didapatkan, jika sangkaannya buruk maka buruklah yang didapatkan” (HR Ahmad). Dari hadis tersebut telah dapat kita pokok dasarnya bahwa doa yang kita panjatkan itu tergantung juga dengan keyakinan diri kita, jika ada secuilpun rasa ragu maka kemungkinan besar doa itu tidak sampai sebab masi ada yang menghalanginya, yaitu rasa was-was atau keraguan kita. Dzikir dengan asma’ulhusna memiliki manfaat diantaranya yang akan penulis sampaikan ini manfaat dzikir Ya Rahman. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quraan bahwa dengan menyebut asmaulhusna untuk bermohon pertolongan kepada Allah SWT. disebutkan dalam ayat: Hanya milik Allah asma’ulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaulhusna itu dan tingg...

Biarkan Masa Lalu Berlalu Nikmati Masa Sekarang dan Yakin Akan Masa Depan

Kadang kalah dalam suasana kesunyian malam membawa kita akan cerita masa lalu yang telah kita lewati, suasana sunyih itu menghembuskan bayangan tersendiri yang membawa kita ke masa lalu dan membuat kita seakan ingin kembali lagi di masa lalu dan atau bisa membuat kita menangis menyesali akan masa lalu, namu biarkan cerita masa lalu itu menjadi bagian cerita kita yang akan meberi warna tersendiri untuk perjalanan hidup kita. Banyak cerita yang kadang kala membuat kita ingin mengulangnya kembali dan membawa kita terhanyut dengan kesendirian dan kesunyian itu, cerita-cerita yang telah kita lewati seperti menusuk di dalam rasa yang seolah mebawa kita kepada rasa yang tidak bisa kita ungkapkan dengan kata-kata. Kita terbawa di dalam rasa akan masa lalu yang telah kita lewati seolah jika ada waktu kita ingin kembali di masa itu untuk menikmatinya kembali dan atau ingin mengubah ceritanya agar masa lalu itu menjadi cerita yang semakin indah. Rasa ini memang memiliki arti tersendiri dalam ke...

CONTOH DUPLIK UNTUK GUGATAN PMH

Duplik adalah jawaban kedua yang diajukan dalam proses sidang pengadilan. Duplik merupakan jawaban tergugat atas replik yang diajukan penggugat. Duplik dapat diajukan secara tertulis maupun lisan. Dalam hukum acara pidana, duplik diajukan oleh penasihat hukum atau pembelaan terdakwa atas replik penuntut umum. Dalam hukum acara perdata, duplik diajukan oleh tergugat atas replik penggugat. Tujuan duplik adalah: Meneguhkan jawaban tergugat. Memberikan penjelasan lebih lanjut atau mengklarifikasi hal-hal yang dianggap penting oleh pihak tergugat. Mempertahankan argumentasi tergugat dalam jawabannya atas gugatan penggugat. Dalam menyusun duplik, diharapkan dalil-dalil atau pernyataan yang diajukan oleh tergugat tidak bertentangan dengan dalil yang telah dibuat dalam jawaban gugatan atau eksepsi. Duplik juga dapat diartikan sebagai upaya tergugat konvensi/penggugat rekonvensi dalam mempertahankan argumentasi dalam jawaban atas gugatan penggugat konvensi/tergugat rekonvensi. Contohnya : ........