Berdasarkan pendapat ulama,
surat al-Falaq dan an-Nas merupakan bagian dari surat makkiyah, yaitu surat
yang diturunkan sebelum hijrahnya Rasulullah saw. Surat Al Falaq dan Surat An
Nas merupakan dua surat terakhir dalam Al Quran. Namun dalam urutan turunnya
kepada Rasulullah, dua surat ini menempati urutan ke-20 dan ke-21.
Dari segi kandungan makna,
surat al-Falaq terdiri dari lima ayat yang berisi secara umum tentang meminta
perlindungan kepada Allah. Surat ini dimulai dengan perintah Allah kepada Nabi
Muhammad, yang dengan otomatis juga perintah untuk Umat Nabi saw agar senantiasa
ber-ta’awudz (meminta perlindungan) kepada Allah di waktu falaq atau subuh
hari, dari segala kejahatan segala mahluk dan waktu-waktu banyaknya terjadi
kejahatan. Di antara bentuk kejahatan tersebut; kejahatan yang kerap terjadi
jika malam telah menggelap; kejahatan dari segala bentuk sihir dan tenun; dan
kejahatan dari kejahatan kedengkian seseorang.
Surat An-Naas (Manusia)
adalah surah penutup (ke-114) dalam Al-Qur'an. Nama An-Naas diambil dari kata
An-Nas yang berulang kali disebut dalam surah ini yang berarti manusia. Surat
ini termasuk dalam golongan surah makkiyah. Isi surah adalah anjuran supaya manusia
memohon perlindungan kepada Allah Swt terhadap pengaruh hasutan jahat setan
yang menyelinap di dalam diri.
Keutamaan surat al-Falaq dan
An-Naas dalam Hadis Nabi SAW
1. Sebagai pelindung dari
segala bentuk kejahatan, salah satunya yang berkaitan dengan sihir.
Kandungan al-Falaq yang
berkaitan dengan perlindungan Allah, secara otomatis menjadikan surat al-Falaq
memiliki salah satu fungsi dan manfaat yaitu melindungi pembacanya dari
gangguan sihir. Manfaat dan keutamaan ini berdasarkan salah satu riwayat yang
oleh ulama disebut sebagai sebab turunnya surat al-Falaq.
Di dalam kitab Dala’il
an-Nubuwah, karya al-Baihaqi disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw
pernah tertimpa sakit yang sangat keras. Karena itu, turunlah dua malaikat
untuk membantu pengobatan Rasulullah saw. Satu malaikat duduk di dekat kepala
Rasulullah, dan satu lagi berada dekat di kaki Nabi saw.
Lalu bertanyalah malaikat
yang berada di dekat kaki, kepada malaikat yang berada di samping kepala akan
apa yang telah dia lihat. Menjawablah si malaikat pertama, bahwa ia melihat ada
sihir, yang di dalam keterangan tersebut disebutkan berasal dari seorang yahudi
bernama Lubaid bin al-A’sham. Sihir itu lalu diletakkan di dekat sumur keluarga
fulan, di bawah sebuah batu yang besar. Pergilah keduanya ke tempat tersebut,
mengangkat batu itu dan mendapati terdapat kertas yang menjadi perantara sihir,
lalu dibakar-lah kertas tersebut.
Tatkala pagi, Rasulullah
kemudian meminta Sahabat ‘Ammar bin Yasir bersama satu kelompok, untuk pergi ke
tempat itu lagi. Sekelompok sahabat itu mendapati air yang di dalam sumur
tersebut sudah dicampuri dengan al-hina (pohon pacar). Mereka lalu menguras air
tersebut, dan mengangkat sebuah bongkahan batu dan membakar kertas-kertas yang
berada di bawahnya.
Selain kertas-kertas yang
sudah dimantrai, para sahabat juga mendapati sebelas simpul tali sihir.
Mendapati barang tersebut, Rasulullah membacakan surat al-Falaq dan surat
an-Nas. Di dalam keterangan tersebut disebutkan, setiap Rasulullah membaca dua
surat tersebut, maka setiap itu pula simpul tali tersebut lepas.
Riwayat ini menunjukkan
bahwa di antara bacaan yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk menangal sihir
adalah surat al-Falaq dan juga surat an-Nas. Oleh karena itu, dua surat ini
disebut dengan istilah al-Mu’awwidzatain.
Khasiat dan Manfaat Surat
Al-Falaq dan An-Nas
Supaya terhindar dari segala
macam jenis macam sihir yg dilakukan oleh orang yg jahat kepada kita, jika
dibacakan sebelum tidur maka akan terhindar dari segala macam godaan syetan
yang terkutuk, baik yang berasal dari golongan manusia maupun jin.
Barang siapa yang takut akan
godaan syaitan atau manusia atau takut dalam kegelapan malam, atau takut
kejahatan manusia, bacalah Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas sebanyak 100 kali.
Membaca surat Al Falaq dan
An-Nas melindungi kita terhadap kejahatan-kejahatan tersebut di atas di dunia
ini. Barang siapa yg membaca surat ini sebanyak 3 kali pada waktu pagi dan sore
maka Alloh akan mencukupinya dari segala sesuatu.
Surat Al-Falaq dan An-Nas
Sebagai Penyembuhan.
Untuk menyembuhkan segala
penyakit yang diakibatkan oleh gangguan setan dan yg terakhir untuk selalu
mendekatkan diri kepada Alloh.” caranya dibaca di gelas yang berisi air setelah
selesai diminumkan dan diusapkan keseluruh tubuh. disa juga di bacakan di telingan
orang yang terkena gangguan tersebut.
Barang siapa terkena
penyakit karena perbuatan syaitan atau manusia, hendaklah membaca Surah
Al-Falaqdan Surah An-Nas sebanyak 41 kali selama 3 hari, 5 hari atau 7 hari
berturuh-turut.
Digunakan untuk meruqyah
(metode penyebuhan islam) saat anda sedang mengalami sakit parah.caranya dibaca
di gelas yang berisi air setelah selesai diminumkan dan diusapkan keseluruh
tubuh.
Kedua surah terakhir ini
disebut juga "Al-Mu'awwidhtayn" atau mencari perlindungan dan juga
memiliki kekuatan yang tiada tandingnyadari ilmu-ilmu yang ada di kitab
terdaluhu (kekuatan surah keduanya ada di ayat terakhir). karena kedua surah
tersebut bermakna "kembar" mencari perolongan / berlindung kepada
Allah SWT dari godaan syetan yang terkutuk.
Manusia adalah salah satu
jenis makhluk Allah subhanahu wa ta’ala yang hidup bermasyarakat di muka bumi
ini. Makhluk Allah subhanahu wa ta’ala amatlah banyak dan beragam. Ada yang
tampak, ada yang tidak tampak; ada yang besar, ada yang kecil; ada yang
bermanfaat, ada yang berbahaya; ada yang menjadi teman, ada yang menjadi musuh.
Disukai atau tidak, semua ini diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala sebagai
hikmah bagi makhluk-Nya.
Manusia memiliki musuh, baik
dari dirinya sendiri maupun dari lingkungan sekitarnya. Nabi Shalallahu ‘alaihi
wassalam bersabda, “Sesungguhnya setan mengalir dalam pembuluh darah anak
Adam". (HR Muslim)
“Tidakkah kamu melihat
ayat-ayat yang diturunkan pada malam ini? Tidak ada yang semisal dengannya sama
sekali. Ayat-ayat tersebut adalah surat Qul a’udzu birabbil falaq dan Qul
a’udzu birabbin nas.”
Musuh manusia dari
lingkungan sekitarnya lebih beragam. Musuh ini bisa berupa benda mati, hewan,
kegelapan malam, bangsa jin, dsb. Allah ‘azza wa jalla dan Rasul-Nya telah
mengajarkan kepada hamba-Nya cara membentengi diri dan melawan musuh-musuh
tersebut. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Dan jika setan mengganggumu
dengan suatu gangguan, mohonlah perlindungan kepada Allah.” (Fushshilat: 36)
Menurut Al-Hadits.
Aisyah menerangkan: bahwa
Rasulullah s.a.w. pada setiap malam apabila hendak tidur, Beliau membacaSurah
Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas, ditiupkan pada kedua telapak tangan
kemudian disapukan ke seluruh tubuh dan kepala.
Sayyidiah' Ali r.a.
menerangkan: pernah Rasulullah s.a.w. digigit kala, kemudian Beliau mengambil
air garam. Dibacakan Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas lalu disapukan pada anggota
badan yang digigit kala tadi.
Uqba Bin Amar RA
meriwayatkan "Nabi Muhammad SAW berkata kepadaku di dalam perjalanan.
'Maukah kamu belajar dua surah yang luar biasa.' Aku menjawab 'Ya, ajarkanlah
kepadaku ya Rosululloh, Nabi mengajariku surah Al-Falaq dan surah An-Nas.
Rosululloh mengulang-ulang surah yang sama ketika Sholat Magrib hari itu. lalu
Beliau berkata kepadaku 'kamu haru membaca kedua Surah ini ketika hendak
berangkat tidur maupun ketika baru bangun dari tidur'." (HR.Thirmidhi, Abu
Daud & Nasai).
Uqba bin Amar RA
meriwayatkan Nabi Muhammad SAW bersabda “Malam ini diturunkan dua surat
kepadaku yang tidak ada hal lain yang bisa menandinginya. Yaitu Surah Al Falaq
dan Surah An-Nas .” (Muslim).
Perbedaan Jin dan Syetan
adalah dari sisi keumuman dan kekhususa. Jin adalah umum, ada yang saleh dan
ada yang thalih. adapun syetan lebih khusus, dia jin uang thalih. Iblis
la'natullah 'alaih (laknat Allah SWTatasnya) adalah bapaknya Syetan.
2. Rasulullah menyebutkan
bahwa surat al-falaq dan an-Nas merupakan salah satu surat di antara dua surat
yang belum pernah diturunkan sebelumnya.
Maksud dari belum pernah
diturunkan sebelumnya, oleh para ulama menunjukkan kemuliaan dan keagungan dua
surat tersebut. hal ini berdasarkan riwayat dari ‘Uqbah bin ‘Amir R.A., bahwa
Rasulullah saw pernah bersabda “apakah engkau tahu, ayat-ayat yang diturunkan
pada malam ini, yang mana ayat tersebut belum pernah diturunkan sebelumnya?
(ayat itu adalah) qul a’udzu bi rabb al-Falaq (Surat al-Falaq) dan qul a’udzu
bi rabb an-Nas (Surat an-Nas).
3. Tidak hanya sebagai
penghalang sihir, surat ini juga bermanfaat sebagai penyembuhan dan juga
terhindar dari kedengkian.
Hal tersebut, berdasarkan
hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah R.A bahwa: “Rasulullah apabila sakit, maka
beliau akan membacakan untuk dirinya sendiri al-mu’awwiddzaat (surat-surat
perlindungan termasuk al-Falaq) dan meniupkan pada tubuhnya. Namun juga sakit
itu payah sehingga menyulitkan Rasulullah, maka aku (Aisyah) yang membacakannya
untuk Rasulullah dan kuusapkan kebadan Beliau berharap keberkahan firman Allah
itu.”
4. Rasulullah sangat
menganjurkan pada Sahabat untuk membaca surat al-Falaq dan an-Nas di waktu pagi
dan petang.
Perintah Rasulullah ini,
karena adanya fungsi surat al-Falaq yaitu merupakan bagian dari dzikir pagi dan
petang, serta membaca surat al-Falaq sudah mencukupi segala sesuatunya.
Berdasasrkan hadis dari ‘Abdullah bin Khubaib: “suatu ketika kami keluar pada
malam yang hujan turun sangat deras dan malam itu sangat gelap. Kami keluar
mendatangi Rasulullah dan meminta beliau untuk shalat bersama kami. Ketika saya
(Abdullah bin Khubaib) menemui Rasulullah, Beliau menyuruh saya: ‘bacalah!’,
namun saya tidak membaca apapun. Lalu beliau menyuruh lagi ‘bacalah’. Tetap
saya tidak membaca apa-apa. Sampai kepada perintah Rasulullah yang ketiga
kalinya, saya lalu bertanya “apa yang harus saya baca ya Rasulullah?’
Rasulullah menjawab: ‘bacalah qul huwa Allah ahad (al-Ikhlas) dan
al-mu’awwidzatain (al-Falaq dan al-Ikhlas ) pada waktu pagi dan petang tiga
kali, karena sesungguhnya membaca itu telah mencukupkan untuk mu segala
sesuatu.”
5. Disebabkan keutamannya,
Rasulullah menganjurkan para sahabat untuk membaca al-Falaq dan an-Nas di
penghujung Shalat.
Hal ini berdasarkan Hadis
dari ‘Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah pernah menyuruhnya untuk membaca
al-mu’awwidzatain (al-falaq dan an-Nas) di setiap penghujung shalat.
Komentar