Keyakinan adalah kepercayaan atau kesadaran yang kuat tentang sesuatu, baik itu tentang diri sendiri, orang lain, atau situasi tertentu. Keyakinan dapat mempengaruhi perilaku, emosi, dan keputusan seseorang. Jenis-Jenis Keyakinan Keyakinan Diri: Keyakinan tentang kemampuan dan potensi diri sendiri. Keyakinan Sosial: Keyakinan tentang orang lain dan hubungan sosial. Keyakinan Religius: Keyakinan tentang agama dan kepercayaan. Keyakinan Filsafat: Keyakinan tentang prinsip-prinsip dasar kehidupan dan alam semesta. F ungsi Keyakinan Mengarahkan Perilaku: Keyakinan dapat mengarahkan perilaku seseorang dalam menghadapi situasi tertentu. Meningkatkan Motivasi: Keyakinan dapat meningkatkan motivasi seseorang untuk mencapai tujuan. Mengurangi Kecemasan: Keyakinan dapat mengurangi kecemasan dan ketidakpastian. Meningkatkan Kualitas Hidup: Keyakinan dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan memberikan arah dan tujuan. Cara Membangun Keyakinan Mengembangkan Kemampuan: Mengembangkan kemamp...
Hadits Kesatu
Dari Ibnu Umar r.huma, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, "shalat berjamaah 27 derajat lebih utama daripada shalat sendirian." (Malik, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Nasa'i - At-Targhib).
Hadits Kedua
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, "Shalat seorang laki-laki dengan berjamaah digandakan 25 kali dibandingkan shalatnya di rumahnya atau dipasarnya. demikian itu karena jika seseorang berwudhu dengan sempurna, lalu pergi ke masjid semata-mata untuk shalat (berjamaah), maka ia tidak melangkah satu langkah kecuali ditinggikan baginya satu derajat dan dihapuskan baginya satu kesalahan. jika ia shalat, maka malaikat selalu bershalawat untuknya selama ia di tempat shalatnya tanpa berhadats, "Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah, kasihila ia." dan ia dianggap terus menerus shalat selama menunggu shalat." (Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah - At-Targhib)
Hadits Ketiga
Dari Ibnu Mas'ud r.a., ia berkata, "Barangsiapa ingin berjumpa dengan Allah pada hari kiamat sebagai seorang muslim, hendaklah ia menjaga shalat lima waktu, di tempat adzan dikumandangkan (di masjid), karena sesungguhnya Allah swt. telah mensyariatkan untuk Nabimu Sunanul-Huda (jalan-jalan petunjuk dan kebaikan) dan sesungguhnya shalat berjamaah lima kali di tempat adzan dikumandangkan termasuk Sunanul-Huda. Apabilah kamu shalat di rumah-rumahmu sebagaimana perbuatan mereka yang suka tinggal (shalat di rumahnya), berarti kamu meninggalkan sunnah Nabimu; dan jika kamu meninggalkan sunnah Nabimu, maka sesatlah kamu. tidak seorang laki-laki pun yang berwudhu dengan sempurna, lalu pergi ke salah satu masjid, kecuali Allah mencatat setiap langkanya suatu kebaikan, meningkatkan bagunya satu derajat, dan menghapuskan baginya satu kesalahan. sungguh, kami melihat tidak ada orang yang tidak pergi ke masjid untuk shalat (di rumah) kecuali orang munafik yang telah jelas kemunafikannya. dan sungguh, perna ada seorang laki-laki (udzur), ia dipapah oleh dua orang, lalu diberdirikan di dalam shaf shalat." Diriwayatkan pula, "Sungguh, kami melihat tak seorang pun yang meninggalkan shalat berjamaah di masjid kecuali orang munafik yang terbukti kemunafikannya atau orang sakit. Andaikan dapat diusahakan, maka seorang akan dipapah oleh dua orang untuk shalat (jamaah)." Ibnu Mas'ud r.a. berkata, "Sesungguhnya Rasulullah saw. telah mengajari kami Sunnanul-Huda, dan sesungguhnya shalat di masjid di tempat adzan dikumandangkan termasuk Sunanul-Huda." (Muslim, Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah - At-Targhib).
Hadits Keempat
Dari Anas bin Malik r.a., Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa shalat karena Allah selama empat puluh hari dengan berjamaah tampa tertinggal takbiratul-ula, maka akan ditulis baginya dua kebebasan, yaitu: bebas dari neraka dan bebas dari sifat munafik." (Tirmidzi - At-Targhib).
Hadits Kelima
Hadits Keempat
Dari Anas bin Malik r.a., Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa shalat karena Allah selama empat puluh hari dengan berjamaah tampa tertinggal takbiratul-ula, maka akan ditulis baginya dua kebebasan, yaitu: bebas dari neraka dan bebas dari sifat munafik." (Tirmidzi - At-Targhib).
Hadits Kelima
Komentar