Tiga Puluh Enam Strategi Sun Tzu adalah
sebuah koleksi sajak Tiongkok yang mengulas taktik-taktik kemiliteran.
Sun Tzu juga merupakan seorang Jenderal dari
Tiongkok, ahli strategi militer, dan filsuf yang hidup pada Zaman Musim Semi
dan Gugur pada masa Tiongkok Kuno. Sun Tzu diketahui sebagai penulis The Art of
War, sebuah strategi militer yang secara luas berpengaruh terhadap filosofi
Barat dan Timur.
Di tahun 1991, dalam operasi Desert Storm dan
Desert Shield di kawasan Teluk, setiap anggota Marinir Amerika memiliki dan
mempelajari buku strategi perang Sun Tzu. Strategi itu terbukti tetap relevan
walau telah melewati rentang waktu ribuan tahun.
Disni peulisan ini mengupas mengenai strategi
Sun Tzu dalam bisnis, strategi ini bukanlah barang baru digunakan dalam
berbisnis/membuat usaha.
Menggunakan strategi Sun Tzu dalam bisnis,
seperti, ada banyak bukti bahwa The Art of War memberikan kontribusi terhadap
cara berpikir pemimpin-pemimpin modern. The Art of War merupakan bacaan wajib
untuk mengikuti kursus tentang kewirausahaan di Columbia University.
Prinsip-prinsip Sun Tzu memantapkan landasan
yang kokoh untuk memahami aturan-aturan strategi bisnis di milenium baru.
Pelajaran-pelajaran Sun Tzu sudah ribuan usianya, dan ujian waktulah yang
menjadikannya berharga bagi manajer bisnis, seperti:
Strategi 3
Pinjam tangan seseorang untuk membunuh.
(Bunuh dengan pisau pinjaman.) Serang dengan menggunakan kekuatan pihak lain
(karena kekuatan yang minim atau tidak ingin menggunakan kekuatan sendiri).
Perdaya sekutu untuk menyerang musuh, sogok aparat musuh untuk menjadi
pengkhianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri.
Strategi ini bisa bila digunakan untuk
membangun bisnis atau usaha mengejar kesuksesan, bila dipahami dan digunakan
untuk membangun bisnis strategi ini menggunakan pemahaman dan taktik
melumpuhkan musuh Pinjam tangan seseorang untuk membunuh, strategi bergerak
melumpuhkan musu secara tidak langsung, dan Perdaya sekutu untuk menyerang
musuh.
Konsep yang pertama terdiri dari dua bagian,
konsentrasi pada diri sendiri dan gunakan kekuatan pihak lain. Bagian pertama,
konsentrasi yang dimaksud adalah penempatan posisi dan kondisi anda dalam
peperangan. Baik minimnya kekuatan dikarenakan pasukan yang sediikt atau memang
tidak mau untuk menggunakan kekuatan sendiri dikarenakan ada kepentingan lain.
Bagian kedua, menggunakan kekuatan pihak lain yakni pihak sekutu anda ataupun
pihak sekutu musuh yang pendriannya belum pasti. sebagai penunjang tercapai
tujuan bagian pertama maka harus selaras dengan alasan pada bagian pertama. Hal
tersebut bisa memudahkan anda dalam merancang taktik yang mendasar. Ketika anda
menggunakan alasan lain untuk memanipulasi tujuan dari alasan bagian pertama,
itu bisa menjadi hal yang luar biasa.
Bila kita implementasikan dalam tujuan kita
untuk menggapai kesuksesan maka kita harus mempelajari diri kita sendiri dulu,
yaitu setrategi ini menggunakan pemahaman mengunakan pihak lain untuk membangun
usaha kita, pihak lain dalam hal ini kariawan kita yang menjalankan usaha kita
namun kita tetap mengkordinir jalannya usaha itu dari belakang. Secara tidak
langsung usaha kita berjalan dan kita dapat mencari pemasukan di bagian
lain/tetap bekerja di prusahaan yang mana kita masi status kariawan.
Komentar