Langsung ke konten utama

KEYAKINAN PONDASI AWAL MENUJU KESUKSESAN

Keyakinan adalah kepercayaan atau kesadaran yang kuat tentang sesuatu, baik itu tentang diri sendiri, orang lain, atau situasi tertentu. Keyakinan dapat mempengaruhi perilaku, emosi, dan keputusan seseorang. Jenis-Jenis Keyakinan Keyakinan Diri: Keyakinan tentang kemampuan dan potensi diri sendiri. Keyakinan Sosial: Keyakinan tentang orang lain dan hubungan sosial. Keyakinan Religius: Keyakinan tentang agama dan kepercayaan. Keyakinan Filsafat: Keyakinan tentang prinsip-prinsip dasar kehidupan dan alam semesta. F ungsi Keyakinan Mengarahkan Perilaku: Keyakinan dapat mengarahkan perilaku seseorang dalam menghadapi situasi tertentu. Meningkatkan Motivasi: Keyakinan dapat meningkatkan motivasi seseorang untuk mencapai tujuan. Mengurangi Kecemasan: Keyakinan dapat mengurangi kecemasan dan ketidakpastian. Meningkatkan Kualitas Hidup: Keyakinan dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan memberikan arah dan tujuan. Cara Membangun Keyakinan Mengembangkan Kemampuan: Mengembangkan kemamp...

Perkara-Perkara yang Merusak Hati

Hati adalah dunia abstrak, unik dan berkembang, hati memiliki peranan yang sangat vital sebagai pengendali. Hati dapat menentukan baik buruk dan hitam putihnya seluruh amalan dan aspek kehidupan seorang muslim. Hati kadang mudah untuk berubah dan sukar di baca, senantiasa berkembang dan pasang surut, oleh karena itu hati sangatlah wajib di jaga. Begitu banyak manusia yang cerdas otaknya tetapi akhirnya menjadi orang yang hina karena memiliki hati yang sakit (Qalbun Maridh). Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, “Ketahuilah bahwa sesunggunya pada diri anak adam terdapat segumpal daging. Apabilah segumpal daging ini baik, maka menjadi baik pula seluruh tubuhnya. Apabilah rusak, maka menjadi rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah, bahwa segumpal daging itu adalah hati”.

Bergantung kepada selain Allah

Ini adalah faktor terbesar perusak hati. Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya dari bertawakkal dan bergantung kepada selain Allah.

Jika seseorang bertawakkal kepada selain Allah maka Allah akan menyerahkan urusan orang tersebut kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya. Allah akan menghinakannya dan menjadikan perbuatannya sia-sia. Ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari Allah, juga tidak dari makhluk yang ia bergantung kepadanya. Allah berfirman, artinya: “Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak, kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka.” (Maryam: 81-82).

“Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu tidak dapat menolong mereka, padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka.” (Yasin: 74-75)

Maka orang yang paling hina adalah yang bergantung kepada selain Allah. Ia seperti orang yang berteduh dari panas dan hujan di bawah rumah laba-laba. Dan rumah laba-laba adalah rumah yang paling lemah dan rapuh. Lebih dari itu, secara umum, asal dan pangkal syirik adalah dibangun di atas ketergantungan kepada selain Allah. Orang yang melakukannya adalah orang hina dan nista. Allah berfirman, artinya: “Janganlah kamu adakan tuhan lain selain Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah).” (Al-Isra”: 22)

Terkadang keadaan sebagian manusia tertindas tapi terpuji, seperti mereka yang dipaksa dengan kebatilan. Sebagian lagi terkadang tercela tapi menang, seperti mereka yang berkuasa secara batil. Sebagian lagi terpuji dan menang, seperti mereka yang berkuasa dan berada dalam kebenaran. Adapun orang yang bergantung kepada selain Allah (musyrik) maka dia mendapatkan keadaan yang paling buruk dari empat keadaan manusia, yakni tidak terpuji dan tidak ada yang menolong.

Melalaikan dan Menyibukkan diri dengan selain Allah

Sedikit mengingat Allah dan dan banyak menyibukkan diri dengan urusan duniawi akan merusak hati, Allah SWT berfirman, “janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” (QS Al Kahfi ayat 28)

Dosa dan Maksiat

Dosa dan maksiat sangatlah memiliki dampak yang sangat besar pada segala bidang kehidupan, ia berefek buruk terhadap kesehatan, pembentukan karakter, pergaulan sosial, bahkan berdampak buruk juga terhadap perolehan rezeki. bahwa betapa besarnya dampak dosa dan maksiat pada segala bidang kehidupan, ia berefek buruk terhadap kesehatan, pembentukan karakter, pergaulan sosial, bahkan berdampak buruk juga terhadap perolehan rezeki.

Dosa dan maksiat dapat meninggalkan bercak dan noda hitam di hati, semakin banyak dosa dan maksiat yang kita lakukan maka semakin banyak juga noda hitam di hati kita, akibatnya hati kita akan menjadi hitam dan terhalang dari cahaya Allah SWT. Rasulullah bersabda, seorang mukmin apabilah melakukan suatu dosa, maka bercak hitam akan muncul di hatinya. Meninggalkan dosa dan beristighfar, maka hatinya kembali mengkilat jika ia menambahkan perbuatan dosanya maka bertambah bercak hitam sehingga menutupi hatinya. Itulah noda yang disebutkan Allah SWT di dalam Al-Quraan.

Bergaul dengan orang-orang berprilaku buruk

Teman yang buruk akan memberikan pengaruh yang buruk bagi siapa pun yang bergaul dengannya. Karenanya Rasulullah melarang kita berteman dengan yang jahat dan berprilaku buruk. Sebagaimana di dalam hadis, “perumpamaan teman yang buruk adalah seperti tukang pembuat arang, jika kamu tidak terkena arangnya, maka kamu akan terkena asapnya”. (HR Ahmad)

Banyak Tertawa (bercanda)

Banyak tertawa tidak hanya merusak hati, bahkan akan mematikannya, sebagaimana di dalam hadis Rasulullah SAW. Bersabda, yaitu: “jangan kamu memperbanyak tertawa, karena banyak tawa akan mematikan hati”. (HR. Ibnu Majah)

Seseorang yang banyak tertawa apalagi sebab bercanda akan menyebabkan kurang berempati dan banyak menyakiti hati orang lain, sedangkan ia tidak menyadarinya. Seringkali ia seseorang yang lagi bercanda berbohong untuk menciptakan suasana humor dan canda tawa sehingga menjerumuskan diri kepada perbuatan yang dilaknat Allah SWT.

Kadang kala dalam bercanda, selera humor akan mendorongnya untuk terus bercanda dan tertawa meskipun dengan menjadikan Allah, Rasul, atau Alim ulama sebagai bahan tertawaan, yang baik disengaja ataupun yang tidak disengajah. Hal tersebut sebagaimana dalam Al-Quraan disebutkan yaitu yang dilakukan orang-orang munafik yang mengolok-olok Nabi SAW dan para sahabat. Ketika beliau bartanya, mereka hanya berkata, “Sesunggunya kami hanya sekedar berkelakar dan bercanda”. (QS. At Taubah ayat 65).

Didalam kehidupan sehari-hari kita sudah sering kita melihat dan mendengar orang-orang yang dalam pernyataannya hanya bercanda mengolok-olok para Alim Ulama, Sahabat Nabi dan bahkan Nabi dan Allah SWT.

Berlebihan Makanan dan Minum

Makanan perusak ada dua macam.

Pertama, merusak karena dzat/materinya, dan ia terbagi menjadi dua macam. Yang diharamkan karena hak Allah, seperti bangkai, darah, anjing, binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku tajam. Kedua, yang diharamkan karena hak hamba, seperti barang curian, rampasan dan sesuatu yang diambil tanpa kerelaan pemiliknya, baik karena paksaan, malu atau takut terhina.

Kedua, merusak karena melampaui ukuran dan takarannya. Seperti berlebihan dalam hal yang halal, kekenyangan kelewat batas. Sebab yang demikian itu membuatnya malas mengerjakan ketaatan, sibuk terus-menerus dengan urusan perut untuk memenuhi hawa nafsunya. Jika telah kekenyangan, maka ia merasa berat dan karenanya ia mudah mengikuti komando setan. Setan masuk ke dalam diri manusia melalui aliran darah. Puasa mempersempit aliran darah dan menyumbat jalannya setan. Sedangkan kekenyangan memperluas aliran darah dan membuat setan betah tinggal berlama-lama. Barangsiapa banyak makan dan minum, niscaya akan banyak tidur dan banyak merugi.

Berlebihan dalam segalah sesuatu urusan dunia adalah perbuatan tercela dan dilarang, kalau dalam urusan makan dan minum Allah berfirman dalam QS. Al A’raf ayat 31 yang artinya, “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”

Dalam sebuah hadits masyhur disebutkan: “Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari memenuhi perutnya (dengan makanan dan minuman). Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap (makanan) yang bisa menegakkan tulang rusuknya. Jika harus dilakukan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya.” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albani).

Kebanyakan tidur

Banyak tidur mematikan hati, memenatkan badan, menghabiskan waktu dan membuat lupa serta malas. Di antara tidur itu ada yang sangat dibenci, ada yang berbahaya dan sama sekali tidak bermanfaat. Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur saat sangat dibutuhkan.

Segera tidur pada malam hari lebih baik dari tidur ketika sudah larut malam. Tidur pada tengah hari (tidur siang) lebih baik daripada tidur di pagi atau sore hari. Bahkan tidur pada sore dan pagi hari lebih banyak madharatnya daripada manfaatnya.

Di antara tidur yang dibenci adalah tidur antara shalat Shubuh dengan terbitnya matahari. Sebab ia adalah waktu yang sangat strategis. Karena itu, meskipun para ahli ibadah telah melewatkan sepanjang malamnya untuk ibadah, mereka tidak mau tidur pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Sebab waktu itu adalah awal dan pintu siang, saat diturunkan dan dibagi-bagikannya rizki, saat diberikannya barakah. Maka masa itu adalah masa yang strategis dan sangat menentukan masa-masa setelahnya. Karenanya, tidur pada waktu itu hendaknya karena benar-benar sangat terpaksa.

Secara umum, saat tidur yang paling tepat dan bermanfaat adalah pada pertengahan pertama dari malam, serta pada seperenam bagian akhir malam, atau sekitar delapan jam. Dan itulah tidur yang baik menurut pada dokter. Jika lebih atau kurang daripadanya maka akan berpengaruh pada kebiasaan baiknya. Termasuk tidur yang tidak bermanfaat adalah tidur pada awal malam hari, setelah tenggelamnya matahari. Dan ia termasuk tidur yang dibenci Rasul Shallallahu “alaihi wa sallam .

Didalam agama Islam aktifitas tidur diatur sebagaimana Rasulullah bersabda, “Hai Aisyah, sesunggunya kedua mata ku tertidur namun hati ku tidak tidur”

Hadis diatas menunjukkan bahwa apabilah mata seseorang tertidur, maka tidurlah pula hatinya kecuali Rasulullah SAW. Hati beliau tetap terjaga dan mengingat Allah SWT. Jadi kalua kita tidur, maka hati kita juga tidur, tidur pada hakikatnya ialah kematian kecil. Karenanya para ulama salaf berusaha untuk mengurangi jam tidur mereka, bahkan diantara mereka ada yang tidak tidur dan tidak makan dalam waktu yang lama, kecuali saat dimana fisiknya sangat membutuhkan. Diriwayatkan bahwa Imamul Haramain berkata, “ aku tidak perna tidur dan makan sebagai suatu kebiasaan. Aku tidur jika terkalahkan oleh rasa kantuk, baik siang maupun malam hari. Aku tidak makan kecuali apabilah aku berhasrat makan diwaktu kapan pun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara dan Kasiat Mengamalkan dzikir "YAA RAHMAN YAA RAHIM"

Dzikir dengan asma’ulhusna memiliki banyak kasiat dan pada dasarnya setiap doa itu akan di ijabah karena keyakinan penyerahan diri kita kepada zat yang maha sempurna. Seperti yang disebutkan dalam hadis. “Aku mengikuti sangkaan hambaKu padaKu, jika sangkaannya baik maka baiklah yang didapatkan, jika sangkaannya buruk maka buruklah yang didapatkan” (HR Ahmad). Dari hadis tersebut telah dapat kita pokok dasarnya bahwa doa yang kita panjatkan itu tergantung juga dengan keyakinan diri kita, jika ada secuilpun rasa ragu maka kemungkinan besar doa itu tidak sampai sebab masi ada yang menghalanginya, yaitu rasa was-was atau keraguan kita. Dzikir dengan asma’ulhusna memiliki manfaat diantaranya yang akan penulis sampaikan ini manfaat dzikir Ya Rahman. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quraan bahwa dengan menyebut asmaulhusna untuk bermohon pertolongan kepada Allah SWT. disebutkan dalam ayat: Hanya milik Allah asma’ulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaulhusna itu dan tingg...

Biarkan Masa Lalu Berlalu Nikmati Masa Sekarang dan Yakin Akan Masa Depan

Kadang kalah dalam suasana kesunyian malam membawa kita akan cerita masa lalu yang telah kita lewati, suasana sunyih itu menghembuskan bayangan tersendiri yang membawa kita ke masa lalu dan membuat kita seakan ingin kembali lagi di masa lalu dan atau bisa membuat kita menangis menyesali akan masa lalu, namu biarkan cerita masa lalu itu menjadi bagian cerita kita yang akan meberi warna tersendiri untuk perjalanan hidup kita. Banyak cerita yang kadang kala membuat kita ingin mengulangnya kembali dan membawa kita terhanyut dengan kesendirian dan kesunyian itu, cerita-cerita yang telah kita lewati seperti menusuk di dalam rasa yang seolah mebawa kita kepada rasa yang tidak bisa kita ungkapkan dengan kata-kata. Kita terbawa di dalam rasa akan masa lalu yang telah kita lewati seolah jika ada waktu kita ingin kembali di masa itu untuk menikmatinya kembali dan atau ingin mengubah ceritanya agar masa lalu itu menjadi cerita yang semakin indah. Rasa ini memang memiliki arti tersendiri dalam ke...

CONTOH DUPLIK UNTUK GUGATAN PMH

Duplik adalah jawaban kedua yang diajukan dalam proses sidang pengadilan. Duplik merupakan jawaban tergugat atas replik yang diajukan penggugat. Duplik dapat diajukan secara tertulis maupun lisan. Dalam hukum acara pidana, duplik diajukan oleh penasihat hukum atau pembelaan terdakwa atas replik penuntut umum. Dalam hukum acara perdata, duplik diajukan oleh tergugat atas replik penggugat. Tujuan duplik adalah: Meneguhkan jawaban tergugat. Memberikan penjelasan lebih lanjut atau mengklarifikasi hal-hal yang dianggap penting oleh pihak tergugat. Mempertahankan argumentasi tergugat dalam jawabannya atas gugatan penggugat. Dalam menyusun duplik, diharapkan dalil-dalil atau pernyataan yang diajukan oleh tergugat tidak bertentangan dengan dalil yang telah dibuat dalam jawaban gugatan atau eksepsi. Duplik juga dapat diartikan sebagai upaya tergugat konvensi/penggugat rekonvensi dalam mempertahankan argumentasi dalam jawaban atas gugatan penggugat konvensi/tergugat rekonvensi. Contohnya : ........