Langsung ke konten utama

KEYAKINAN PONDASI AWAL MENUJU KESUKSESAN

Keyakinan adalah kepercayaan atau kesadaran yang kuat tentang sesuatu, baik itu tentang diri sendiri, orang lain, atau situasi tertentu. Keyakinan dapat mempengaruhi perilaku, emosi, dan keputusan seseorang. Jenis-Jenis Keyakinan Keyakinan Diri: Keyakinan tentang kemampuan dan potensi diri sendiri. Keyakinan Sosial: Keyakinan tentang orang lain dan hubungan sosial. Keyakinan Religius: Keyakinan tentang agama dan kepercayaan. Keyakinan Filsafat: Keyakinan tentang prinsip-prinsip dasar kehidupan dan alam semesta. F ungsi Keyakinan Mengarahkan Perilaku: Keyakinan dapat mengarahkan perilaku seseorang dalam menghadapi situasi tertentu. Meningkatkan Motivasi: Keyakinan dapat meningkatkan motivasi seseorang untuk mencapai tujuan. Mengurangi Kecemasan: Keyakinan dapat mengurangi kecemasan dan ketidakpastian. Meningkatkan Kualitas Hidup: Keyakinan dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan memberikan arah dan tujuan. Cara Membangun Keyakinan Mengembangkan Kemampuan: Mengembangkan kemamp...

Malam Lailatur Qadar (malam 1000 bulan)

Malam lailatur qadar bukan suatu malam yang asing lagi kita dengar ketika di bulan Rohmadon, malam ini memang malam yang sangat dicari dan diharapkan, tetapi malam 1000 bulan ini sangat sulit di dapatkan dan tau ditemui, hanya orang-orang tertentu yang dikehendaki oleh Allah SWT. yang mendapatkannya, baik mendapatkannya secara langsung datang sendiri atau di cari dengan usaha dan keyakinan. Namun meskipun adanya malam lailatul qadar ini di tentukan oleh allah SWT, kepada orang yang di kehendakinnya, kita orang-orang yang mungkin imannya belum kuat atau masi berlumur dosa juga jangan menyerah untuk mengejar dan berharap mencari malam lailatul qadar ini.

Banyak pendapat mengenai kapan malam lailatir qadar itu, ada yang berpendapat pada sepertiga terakhir dari bulan yang penuh berkah ini terdapat malam Lailatul Qadar, suatu malam yang dimuliakan oleh Allah melebihi malam-malam lainnya.

Di antara kemuliaan malam yang penuh keberkahan. Allah Ta’ala berfirman,

”Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (QS. Ad Dukhan 44:3-4).

Malam yang diberkahi dalam ayat ini adalah malam lailatul qadar sebagaimana ditafsirkan pada surat Al Qadar. Allah Ta’ala berfirman, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan."(QS. Al Qadar 97:1)

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al Qadar 97:3-5)

Waktu Malam Lailatul Qadar

Kapan datangnya malam Lailatul Qadar pada setiap tahunnya adalah rahasia Allah. Meskipun malam itu adalah rahasia Allah, tetapi ada beberapa ciri-ciri malam itu yang di berikan oleh Allah SWT. kepada hambanya. Terdapat beberapa petunjuk, yang menyiratkan bahwa malam ini terjadi bias saja di setiap malam bulan rohmadon dan ada juga pendapat pada sekitar 10 hari terakhir Ramadan.

Riwayat pertama, datang dari Aisyah, yang menyebut Rasulullah bersabda, "Carilah lailatul qadar pada tanggal-tanggal ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadan". (H.R. Bukhari)

Riwayat kedua, dari Ibnu Umar, yang menyebutkan, Lailatul Qadar dapat dicari pada tujuh malam terakhir bulan Ramadan. Diriwayatkan, beberapa orang laki-laki diberitahu dalam mimpi tentang lailatul qadar yang akan jatuh pada tujuh malam terakhir Ramadan. Rasulullah bersabda, "Saya melihat mimpimu sekalian bertepatan dengan malam tujuh (hari) terakhir (Ramadan), barangsiapa mencarinya, maka carilah ia pada malam tujuh terakhir." (H.R. Muslim)

Riwayat berikutnya, adalah, Lailatul Qadar terjadi pada salah satu dari 10 malam terakhir bulan Ramadan. Nabi Muhammad bersabda, "Tunggulah lailatul qadr pada sepuluh akhir (bulan Ramadan) atau sembilan akhir" (H.R Muslim).

Riwayat lain dari Anas, menyebutkan, Rasulullah berkata, "Sungguh aku keluar untuk mengabarkan pada kalian tentang Lailatul Qadar. Dan sungguh fulan dan fulan bertengkar, maka Lailatul Qadar diangkat. Mungkin ini lebih baik bagi kalian. Carilah Lailatul Qadar di malam 27, 29 dan 25." (H.R. al-Bukhari).

Tanda Malam Lailatul Qadar

1. Matahari yang terbit di pagi harinya tidak terlalu panas/cahayanya meredup

Tanda-tanda hadirnya malam Lailatul Qadar yang pertama adalah matahari yang terbit di pagi harinya, sinarnya tidak terlalu panas, dan cenderung redup, sehingga cuaca hari itu sangatlah sejuk dan tidak panas. Seperti yang dijelaskan dalam hadist di bawah ini: "..Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya mataharinya terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot." (HR. Muslim no. 762).

2. Malam hari tampak terang, tidak mendung, tidak panas maupun dingin

Tanda-tanda malam Lailatul Qadar yang kedua adalah malam hari saat malam Lailatul Qadar, langitnya cerah meski bulannya hanya terlihat separuh saja. Hal tersebut terjadi karena pada saat malam Lailatul Qadar, langit sama sekali tidak ditutupi awan. Selain itu, udaranya pun juga tidak panas maupun dingin. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan seperti hadist dibawah ini: "...Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu." (HR. Ahmad).

3. Pada saat beribadah malam, merasakan nikmat yang lebih banyak dibandingkan dengan ibadah di malam lainnya

Tanda-tanda malam Lailatul Qadar yang ketiga adalah merasakan nikmat yang lebih pada saat beribadah di malam yang mulia tersebut, dibandingkan dengan ibadah yang dilakukan di malam lainnya. Pada malam Lailatul Qadar, para malaikat turun ke bumi dan memberikan berkah dan rahmat kepada para umat Islam yang sedang beribadah, sehingga mereka merasakan ketenangan dan kedamaian saat beribadah.

4. Angin berhembus dengan lembut

Tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar yang ke-4 yaitu, angin berhembus dengan lembut. Angin yang berhembus dengan lembut tersebut merupakan kenikmatan yang diturunkan Allah SWT kepada semua hambanya, agar bisa merasakan kesejukan di malam yang penuh rahmat dan keberkahan tersebut.

5. Diperlihatkan dalam mimpi orang mukmin

Tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar yang terakhir adalah diperlihatkan tanda-tanda malam Lailatul Qadar ke dalam mimpi orang mukmin, pada tujuh hari terakhir dalam bulan Ramadan. Berikut ini hadistnya: "Aku tahu bahwa kalian melihat lailatul qadar pada tujuh hari terakhir Ramadan. Siapa yang sungguh-sungguh dalam mencarinya, maka carilah di tujuh hari terakhir dari bulan Ramadan." (HR. Bukhari-Muslim).

Teori penjelasan malam lailatul qadar

Ada tiga teori yang menjelaskan tentang Nuzulul Qur'an.

Teori pertama, pada malam lailatul qadar, Al-Qur’an -dalam jumlah dan bentuk yang utuh dan komplit- diturunkan ke langit dunia (sama' al-dunnya). Setelah itu, dari langit dunia, Al-Qur’an diturunkan ke bumi secara bertahap sesuai kebutuhan selama 20/23/25 tahun.

Teori kedua, Al-Qur’an diturunkan ke langit dunia selama 20 malam Lailatul Qadar dalam 20 tahun (lailatul qadar hanya turun sekali dalam setahun). Setelah itu dibacakan kepada Nabi Muhammad SAW sesuai kebutuhan.

Teori ketiga, Al-Qur’an turun pertama kali pada malam lailatul qadar. Selanjutnya, al-Quran diturunkan ke bumi secara bertahap dalam waktu berbeda-beda.

Teori pertama, paling masyhur (populer) dan didukung banyak ulama. Teori ini diperkuat banyak hadist sahih. Teori kedua dipelopori oleh al-Muqatil dan Abu Abdillah al-Halimi dalam kitab Minhaj. Juga al-Mawardi dalam tafsirnya. Teori ketiga dikemukakan oleh al-Sya’bi, dkk.

Tetapi pada dasarnya semua teori sepakat Al-Qur’an “diturunkan” (munazzal) pada malam lailatul qadar. Hanya saja, para ulama berbeda pendapat, apakah ia diturunkan sekali dalam lailatul qadar atau lebih. Masing-masing ulama juga berbeda pendapat soal apa makna “al-inzal” dan bagaimana proses “al-inzal” berlangsung.

Pendapat pertama mengatakan, “al-inzal” adalah “al-idzhar”, yaitu ”melahirkan”, “menjelaskan”, menghadirkan” atau “memperlihatkan”. Jadi, posisinya tidak harus dari ketinggian (langit) menuju tempat rendah (bumi) seperti terkandung pada kata “nazala”.

Pendapat kedua, Allah SWT memberikan pemahaman kepada Malaikat Jibril yang ketika itu berada di langit. Kemudian Jibril turun ke bumi menyampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Karena itu, pilihan katanya adalah “nazala”.

Proses turunnya Al-Quraan

Mengenai turunnya Al-Quraan pasti kita terpikir dan bertanya seperti apa turunnya kepada Nabi Muhammad SAW. Mengingat keduanya bukan dari jenis makhluk yang sama. Para ulama memberikan dua kemungkinan: Jibril beralih rupa menjadi manusia, atau sebaliknya.

Pertanyaan selanjutnya, “Al-Qur’an” seperti apakah yang diturunkan kepada Jibril dan dibacakan kepada Nabi Muhammad SAW? Ada tiga teori.

Pertama, Al-Qur’an diturunkan kepada Jibril lafdzan wa ma’nan (kata dan maknanya secara sekaligus). Penjelasannya begini, Jibril menghapal Al-Qur’an yang tertulis dalam lauhul mahfudz (tablet yang terjaga), kemudian dibacakan ulang kepada Nabi Muhammad SAW.

Menurut teori ini, ukuran setiap huruf di lauhul mahfudz sebesar Gunung Qaf. Di bawah huruf-huruf itu ada maknanya masing-masing yang hanya diketahui Allah SWT.

Kedua, Jibril membacakan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW menggunakan makna khusus. Selanjutnya Nabi Muhammad SAW menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab.

Ketiga, Jibril hanya menyampaikan “makna” Al-Qur’an. Selanjutnya, agar Al-Qur’an dipahami audiensnya, Nabi Muhammad SAW “membungkusnya” dengan bahasa Arab.

Inilah sebagian ilmu mengenai malam Lailatur Qadar yang penulis ketahui, lebih dan kurang mohon maaf dan kepada Allah SWT. penulis mohon ampun, aaminn..!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara dan Kasiat Mengamalkan dzikir "YAA RAHMAN YAA RAHIM"

Dzikir dengan asma’ulhusna memiliki banyak kasiat dan pada dasarnya setiap doa itu akan di ijabah karena keyakinan penyerahan diri kita kepada zat yang maha sempurna. Seperti yang disebutkan dalam hadis. “Aku mengikuti sangkaan hambaKu padaKu, jika sangkaannya baik maka baiklah yang didapatkan, jika sangkaannya buruk maka buruklah yang didapatkan” (HR Ahmad). Dari hadis tersebut telah dapat kita pokok dasarnya bahwa doa yang kita panjatkan itu tergantung juga dengan keyakinan diri kita, jika ada secuilpun rasa ragu maka kemungkinan besar doa itu tidak sampai sebab masi ada yang menghalanginya, yaitu rasa was-was atau keraguan kita. Dzikir dengan asma’ulhusna memiliki manfaat diantaranya yang akan penulis sampaikan ini manfaat dzikir Ya Rahman. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quraan bahwa dengan menyebut asmaulhusna untuk bermohon pertolongan kepada Allah SWT. disebutkan dalam ayat: Hanya milik Allah asma’ulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaulhusna itu dan tingg...

Biarkan Masa Lalu Berlalu Nikmati Masa Sekarang dan Yakin Akan Masa Depan

Kadang kalah dalam suasana kesunyian malam membawa kita akan cerita masa lalu yang telah kita lewati, suasana sunyih itu menghembuskan bayangan tersendiri yang membawa kita ke masa lalu dan membuat kita seakan ingin kembali lagi di masa lalu dan atau bisa membuat kita menangis menyesali akan masa lalu, namu biarkan cerita masa lalu itu menjadi bagian cerita kita yang akan meberi warna tersendiri untuk perjalanan hidup kita. Banyak cerita yang kadang kala membuat kita ingin mengulangnya kembali dan membawa kita terhanyut dengan kesendirian dan kesunyian itu, cerita-cerita yang telah kita lewati seperti menusuk di dalam rasa yang seolah mebawa kita kepada rasa yang tidak bisa kita ungkapkan dengan kata-kata. Kita terbawa di dalam rasa akan masa lalu yang telah kita lewati seolah jika ada waktu kita ingin kembali di masa itu untuk menikmatinya kembali dan atau ingin mengubah ceritanya agar masa lalu itu menjadi cerita yang semakin indah. Rasa ini memang memiliki arti tersendiri dalam ke...

CONTOH DUPLIK UNTUK GUGATAN PMH

Duplik adalah jawaban kedua yang diajukan dalam proses sidang pengadilan. Duplik merupakan jawaban tergugat atas replik yang diajukan penggugat. Duplik dapat diajukan secara tertulis maupun lisan. Dalam hukum acara pidana, duplik diajukan oleh penasihat hukum atau pembelaan terdakwa atas replik penuntut umum. Dalam hukum acara perdata, duplik diajukan oleh tergugat atas replik penggugat. Tujuan duplik adalah: Meneguhkan jawaban tergugat. Memberikan penjelasan lebih lanjut atau mengklarifikasi hal-hal yang dianggap penting oleh pihak tergugat. Mempertahankan argumentasi tergugat dalam jawabannya atas gugatan penggugat. Dalam menyusun duplik, diharapkan dalil-dalil atau pernyataan yang diajukan oleh tergugat tidak bertentangan dengan dalil yang telah dibuat dalam jawaban gugatan atau eksepsi. Duplik juga dapat diartikan sebagai upaya tergugat konvensi/penggugat rekonvensi dalam mempertahankan argumentasi dalam jawaban atas gugatan penggugat konvensi/tergugat rekonvensi. Contohnya : ........