Langsung ke konten utama

KEYAKINAN PONDASI AWAL MENUJU KESUKSESAN

Keyakinan adalah kepercayaan atau kesadaran yang kuat tentang sesuatu, baik itu tentang diri sendiri, orang lain, atau situasi tertentu. Keyakinan dapat mempengaruhi perilaku, emosi, dan keputusan seseorang. Jenis-Jenis Keyakinan Keyakinan Diri: Keyakinan tentang kemampuan dan potensi diri sendiri. Keyakinan Sosial: Keyakinan tentang orang lain dan hubungan sosial. Keyakinan Religius: Keyakinan tentang agama dan kepercayaan. Keyakinan Filsafat: Keyakinan tentang prinsip-prinsip dasar kehidupan dan alam semesta. F ungsi Keyakinan Mengarahkan Perilaku: Keyakinan dapat mengarahkan perilaku seseorang dalam menghadapi situasi tertentu. Meningkatkan Motivasi: Keyakinan dapat meningkatkan motivasi seseorang untuk mencapai tujuan. Mengurangi Kecemasan: Keyakinan dapat mengurangi kecemasan dan ketidakpastian. Meningkatkan Kualitas Hidup: Keyakinan dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan memberikan arah dan tujuan. Cara Membangun Keyakinan Mengembangkan Kemampuan: Mengembangkan kemamp...

Kesuksesan Tidak Harus Seorang Sarjana

Kesuksesan diraih melalui keyakinan dan kerja keras, Orang mesti melewati berbagai macam rintangan dan tantangan untuk meraih sukses, membangun kesuksesan itu dari berkali-kali jatuh dan bangun kembali, Karena itu orang mesti berkerja keras berjuang untuk meraih kesuksesan.

Keberhasilan memiliki rahasia tersendiri yang terdapat dalam keyakinan kita akan keberhasilan dan perjuangan yang tidak mengenal kata menyerah banyak cerita yang sudah sering kita dengar akan kesuksesan seseorang yang bukan karena kepintarannya saja atau mungkin karena keturunan, tetapi kesuksesan yang mereka raih hasil dari keyakinan dan kerja keras yang tidak mengenal kata menyerah apa lagi malu dalam mengejar dan menghujudkannya.

Kesuksesan bukan di tunggu namun di jemput, tidak menunggu kesuksesan itu mendatanginya, tetapi mesti mengejar kesuksesan. Caranya adalah dengan bekerja keras dengan penuh keyakinan dan ketabahan, Ketika mengalami kegagalan dalam usahanya, tidak perlu meratapinya atau menyesalih, yang mesti dilakukan adalah mesti bangun kembali dengan mempelajari serta menganalisa kelemahan-kelemahannya, agar dapat menemukan titik-titik kegagalan itu untuk membuat strategi-strategi baru.

Berbicara mengenai kesuksesan memang sedikit rumit karena tidak semua orang bisa menghujutkan kemaunnya/cita-citanya dengan muda, banyak jalan yang mereka tempu untuk menghujutkannya.

Mengenai mengejar kesuksesan di zman sekarang sunggu sangat sulit, banyak serjana-sarjana yang menjadi pengangguran, tepapi bila kita sadari dan dalami sebenarnya kesuksesan itu tidak hannya akan di miliki oleh orang-orang yang berpendidikan tinggi. Kesuksesan juga bias di dapatkan oleh orang-orang yang mungkin tidak memiliki pendidikan, sebab seperti yang telah penulis sebutka di tulisan sebelumnya bahwa kesuksesan itu memiliki kuncinya, dan kunci kesuksesan itu tidak hanya untuk orang-orang yang berpendidikan tinggi saja.

Banyak cirita dan kejadian yang sehari-hari bisa kita lihat dan dengar secara langsung bahwa orang-orang yang tidak memiliki pendidikan tinggi itu menggapai kesuksesannya, bahkan di zaman sekarang malah orang-orang yang berpendidikan tinggi yang sulit untuk mengejar kesuksesannya karena semakin banya persaingan dan ada satu sebab yang membuat mereka semakin sulit yaitu sifat malu akan pekerjaan. Banyak orang yang berpendidikan tinggi itu malu melakukan pekerjaan yang mereka anggap tidak sepadan dengan pendidikan mereka.

Sebenarnya seperti yang sebelumnya penulis sebutkan bahwa, rasa malu atau gengsi inilah yang menjadi sebab kita malas dan sulit untuk mengejar kesuksesan, kesuksesan memiliki perjalanan pangjang dan berliku-liku yang harus kita jalani dan hadapi denga keyakinan dan usaha, jika rasa malu dan gengsi itu hinggap di dalam perjalanan kita mengejar kesuksesan maka sulit kesuksesan itu bisa kita raih.

Mengejar kesuksesan memang rasa malu atau gengsi harus ini kita kubur dalam-dalam agar keyakinan dan usaha kita semakin kuat untuk menghujutkannya, rasa malu itu bagus dan baik dimiliki untuk yang bersifat baik, seperti kita malu bila kita tidak berkerja, kita malu bila kita tetap tergantung dengan orang tua. tetapi apabilah kita memiliki dan memelihara rasa malu untuk mengejar kesuksesan yang di jalan yang benar maka akan menjadi sandungan yang sangat besar.

Menguatkan keyakinan dan membuang rasa malu/gengsi untuk mengejar kesuksesan adalah modal dan pondasi dasarnya untuk kita dapat mengejarnya dengan usaha.

Mungkin ini sebagian tulisan penulis mengenai kesuksesan tidak harus pendidikan tinggi tetapi orang yang tidak berpendidikanpun dapat menggapai kesuksesan itu. Memang seperti yang telah penulis sebutkan bahwa kesuksesan itu tidak harus dimiliki orang yang berpendidikan tinggi, tetapi pendidikan tinggi itu harus di dapatkan juga oleh orang-orang sukses agar ilmu dan wawasan semakin banyak dan polah pikir kita semakin berkembang. terimakasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara dan Kasiat Mengamalkan dzikir "YAA RAHMAN YAA RAHIM"

Dzikir dengan asma’ulhusna memiliki banyak kasiat dan pada dasarnya setiap doa itu akan di ijabah karena keyakinan penyerahan diri kita kepada zat yang maha sempurna. Seperti yang disebutkan dalam hadis. “Aku mengikuti sangkaan hambaKu padaKu, jika sangkaannya baik maka baiklah yang didapatkan, jika sangkaannya buruk maka buruklah yang didapatkan” (HR Ahmad). Dari hadis tersebut telah dapat kita pokok dasarnya bahwa doa yang kita panjatkan itu tergantung juga dengan keyakinan diri kita, jika ada secuilpun rasa ragu maka kemungkinan besar doa itu tidak sampai sebab masi ada yang menghalanginya, yaitu rasa was-was atau keraguan kita. Dzikir dengan asma’ulhusna memiliki manfaat diantaranya yang akan penulis sampaikan ini manfaat dzikir Ya Rahman. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quraan bahwa dengan menyebut asmaulhusna untuk bermohon pertolongan kepada Allah SWT. disebutkan dalam ayat: Hanya milik Allah asma’ulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaulhusna itu dan tingg...

Biarkan Masa Lalu Berlalu Nikmati Masa Sekarang dan Yakin Akan Masa Depan

Kadang kalah dalam suasana kesunyian malam membawa kita akan cerita masa lalu yang telah kita lewati, suasana sunyih itu menghembuskan bayangan tersendiri yang membawa kita ke masa lalu dan membuat kita seakan ingin kembali lagi di masa lalu dan atau bisa membuat kita menangis menyesali akan masa lalu, namu biarkan cerita masa lalu itu menjadi bagian cerita kita yang akan meberi warna tersendiri untuk perjalanan hidup kita. Banyak cerita yang kadang kala membuat kita ingin mengulangnya kembali dan membawa kita terhanyut dengan kesendirian dan kesunyian itu, cerita-cerita yang telah kita lewati seperti menusuk di dalam rasa yang seolah mebawa kita kepada rasa yang tidak bisa kita ungkapkan dengan kata-kata. Kita terbawa di dalam rasa akan masa lalu yang telah kita lewati seolah jika ada waktu kita ingin kembali di masa itu untuk menikmatinya kembali dan atau ingin mengubah ceritanya agar masa lalu itu menjadi cerita yang semakin indah. Rasa ini memang memiliki arti tersendiri dalam ke...

CONTOH DUPLIK UNTUK GUGATAN PMH

Duplik adalah jawaban kedua yang diajukan dalam proses sidang pengadilan. Duplik merupakan jawaban tergugat atas replik yang diajukan penggugat. Duplik dapat diajukan secara tertulis maupun lisan. Dalam hukum acara pidana, duplik diajukan oleh penasihat hukum atau pembelaan terdakwa atas replik penuntut umum. Dalam hukum acara perdata, duplik diajukan oleh tergugat atas replik penggugat. Tujuan duplik adalah: Meneguhkan jawaban tergugat. Memberikan penjelasan lebih lanjut atau mengklarifikasi hal-hal yang dianggap penting oleh pihak tergugat. Mempertahankan argumentasi tergugat dalam jawabannya atas gugatan penggugat. Dalam menyusun duplik, diharapkan dalil-dalil atau pernyataan yang diajukan oleh tergugat tidak bertentangan dengan dalil yang telah dibuat dalam jawaban gugatan atau eksepsi. Duplik juga dapat diartikan sebagai upaya tergugat konvensi/penggugat rekonvensi dalam mempertahankan argumentasi dalam jawaban atas gugatan penggugat konvensi/tergugat rekonvensi. Contohnya : ........