Allah SWT memiliki 20
sifat-sifat wajib, yaitu :
1. Sifat Wajib Wujud (Ada)
lawannya, sifat mustahil Adam (Tidak ada).
Allah SWT memiliki sifat
wujud yang berarti ada. Maksudnya adalah bahwa Allah SWT ada dengan zat-Nya
sendiri, dan Allah ada bukan karena ada yang mengadakan atau yang menciptakan.
Kita bisa melihat bukti-bukti nyata serta kita bisa merasakan bahwa Allah SWT
itu ada, bahwa Allah itu ada dimana alam semesta beserta isinya itu ada karena
ada yang menciptakan, dan itu adalah Allah SWT.
Selain itu, kita juga bisa
melihat tanda-tanda kebesaran Allah dengan melihat diri kita sendiri, dimana
jiwa, raga serta segala perlengkapan yang kita butuhkan untuk hidup pasti ada
yang menciptakannya, Dialah Allah SWT. Karena Allah memiliki sifat wajib ada,
maka sifat mustahil bagi-Nya adalah Adam (tidak ada)
Dalil ‘Aqli : Karena ada
ciptaan-Nya,
Dalil Naqli : Surat Ar-Ro’du
ayat 16:
Katakanlah: “Siapakah Tuhan
langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. …..” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta
segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.
Al-Qur’an Surat Al- A’raaf
ayat 54
Al-Qur’an Surat Al- Mu’minun
ayat 78-80
Al- Qur’an Surat As- Sajdah
ayat 4
2. Sifat Wajib Qidam
(Terdahulu/Tak berawal) lawannya, sifat mustahil Hudus (Baru/Ada awalnya).
Sifat wajib bagi Allah yang
kedua adalah Qidam yang artinya zat yang terdahulu, sedangkan untuk sifat
mustahilnya adalah hudus yang artinya baru. Sebagai pencipta, Allah tentu saja
ada terlebih dahulu daripada apa yang Ia ciptakan, seperti alam semesta beserta
isinya. Dan tidak ada permulaan bagi Allah, karena Dia adalah Sang Maha
pencipta.
Dalil Naqlinya adalah
Al-Qur’an Surat Al- Hadiid ayat 3, Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir
Yang Zhahir dan Yang Bathin 1453; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
3. Sifat Wajib Baqa
(Kekal/Tiada akhirnya) lawannya, sifat mustahil Fana (Rusak/Musnah).
Allah memiliki sifat baqa’
yang berarti kekal, sedangkan sifat mustahil bagi-Nya adalah fana yang artinya
binasa atau akan berakhir. Maksudnya adalah bahwa kekekalan yang dimiliki oleh
Allah SWT sebagai pencipta langit dan bumi tidak akan pernah berakhir atau
berkesudahan, karena ciptaan ada yang menciptakan segala sesuatu ciptaan pasti
bersifat rusak/musnah, tidak untuk pencipta Dia yang menciptakan dan tidak ada
yang penciptakannya, Allah SWT. Dia asal dari segala yang berasal dan asal
tidak berasal
Dalil ‘Aqli : Seandainya
Allah fana (rusak atau tidak kekal) pasti Allah Hudust, dan itu mustahil bagi
Allah
Dalil Naqli : Surat
Ar-Rahman ayat 27:
4. Sifat Wajib Mukhalafatuhu
lilhawadits (Berbeda dengan makhluknya) lawannya, sifat Mustahil Mumatsalatuhu
lilhawadits (Menyerupai makhluknya)
Mukhalafatuhu
lilhawadits merupakan sifat wajib bagi
Allah ini memiliki arti bahwa Allah berbeda dengan ciptaan-Nya, sedangkan sifat
mustahilnya adalah Mumatsalatuhu lilhawadits yang berarti serupa dengan
ciptaan-Nya.
Sifat wajib Allah SWT. ini
sudah jelas menunjukkan bahwa Allah SWT. sebagai Yang Maha Pencipta dan
pencipta tidak sama dan tidak ada kesamaan dengan ciptaannya.
Dalil ‘Aqli : Seandainya
Allah Mumatsalah (menyerupai makhluk) maka Allah tidak ada bedanya dengan
makhluk, dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat
Asy-Syuro ayat 11: tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia,
Al- Qur’an Surat Al- Ikhlas
ayat 4
5. Sifat Wajib Qiyamuhu
Binafsihi (Berdiri dengan Dzatnya sendiri) lawannya, sifat mustahil Ihtiyaju
lighairihi (Membutuhkan).
Sifat wajib bagi Allah SWT
yang selanjutnya adalah Qiyamuhu Binafsihi yang artinya adalah berdiri sendiri.
Artinya Allah itu ada dengan sendirinya tanpa ada yang mengadakan atau
menciptakan. Serta dalam menciptakan makhluk-makhluk-Nya, Allah tidak butuhkan
bantuan dari makhluk apa pun dan tak akan ada mahluk apapun yang membantu
kerena semua diciptakan Allah SWT.
Dalil ‘Aqli : Seandainya
Allah Ihtiyaj (membutuhkan tempat atau pencipta) maka Allah “sifat”. Seperti
warna putih (sifat), membutuhkan benda(untuk tempat), apa bila benda itu hilang
maka warna putihpun akan ikut hilang. Dan itu mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli : Surat
Al-Ankabut ayat 6: Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
Al- Qur’an Surat Ali Imron
ayat 2
6. Sifat Wajib Wahdaniyat
(Esa/Tunggal) lawannya, sifat mustahil Ta’addud (Lebih dari satu).
Wahdaniyat merupakan sifat
wajib bagi Allah yang artinya Esa atau tunggal. Maksudnya adalah bahwa Allah
SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik itu dalam hal sifat, dzat, maupun perbuatannya.
Pencipta tidak ada kata sama dengan apapun ataupun bersamaan, karena pencipta
mustahil lebih dari satu.
Ke-esaan Allah telah
dinyatakan dalam kalimat syahadat yang artinya “Tiada Tuhan selain Allah).
Kebalikan dari sifat Allah ini adalah Ta’addud yang artinya lebih dari satu
(berbilang)
Dalil ‘Aqli : Seandainya
Allah Ta’addud (tidak tunggal) maka tidak akan ada ciptaanNya, karena apabila
Allah ada dua tentu mereka akan berbagi pendapat, dan itu mustahil. Maka tidak mungkin Allah Ta’addud.
Dalil Naqli : Surat Al-
Ikhlas ayat 1-4
Al- Qur’an Surat Al- Anbiya’
ayat 22
7. Sifat Wajib Qudrat
(Berkuasa atas segala sesuatu) lawannya, sifat mustahil Ajzun (Lemah/Tidak bisa
berbuat apa-apa).
Qudrat merupakan sifat wajib
bagi Allah yang memiliki arti berkuasa, maksudnya adalah bahwa Allah SWT
memiliki kekuasaan yang mutlak atas segala sesuatu tanpa ada batasan, jadi
apabila Allah SWT telah berkehendak, maka tidak ada satupun yang dapat menghalangi-Nya.
Segala sesuatu dalam hal apapun tidak ada yang tidak mungkin karena kekuasaan
mutlak milik pencipta, tidak ada yang sama ataupun setara dengan pencipta,
pencipta berkuasa atas segalah sesuatu dan sifat tidak bisa berbuat apa-apa
adalah suatu sifat yang tidak ada dalam sifat pencipta yaitu Allah SWT.
Dalil ‘Aqli : Seandainya
Allah ‘Ajzu (tidak bisa apa-apa) pasti tidak akan pernah ada ciptaanNya, dan
itu mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli : Surat Al
Baqoroh ayat 20: sesungguhnya Allah
berkuasa atas segala sesuatu.
8. Sifat wajib Iradat
(Berkehendak) lawannya, sifat mustahil Karahah (Terpaksa).
Allah SWT memiliki sifat
Iradat yang artinya berkehendak, sedangkan kebalikannya yang merupakan sifat
mustahil bagi allah adalah Karahah yang berarti terpaksa (tidak berkemauan).
Pencipta memiliki semua yang di ciptakan dan pencipta berkehendak atas apa pun
dari ciptaan, maksudnya adalah bahwa penciptaan Alam semesta ini merupakan
kehendak dari Allah tanpa adanya paksaan maupun campur tangan dari pihak lain.
Selain itu, setiap kehendak dari Allah SWT pasti akan terjadi, dan setiap hal
yang tidak menjadi kehendak Allah pasti tidak akan pernah terjadi.
Allah SWT tidak bersifat
Karahah (terpaksa), karena Allah adalah Pencipta dan Maha Sempurna, sifat maha
sempurna tidak akan ada unsur terpaksa.
Dalil ‘Aqli : Seandainya
Allah Karohah (terpaksa) pasti Allah‘Ajzu(lemah). Dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Hud ayat 107: Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana
terhadap apa yang dia kehendaki.
Al- Qur’an surat Yasiin ayat
82
9. Sifat Wajib Ilmun (Maha
Mengetahui) lawannya, sifat mustahil Jahlun (Bodoh).
Ilmun merupakan sifat wajib
bagi allah yang artinya adalah mengetahui, dan Allah mustahil memiliki sifat
Jahlun yang artinya bodoh. Pencipta bahwasannya pengetahuan yang dimiliki
oleh-Nya adalah tidak terbatas dan tidak pula dibatasi.
Dalil ‘Aqli : Seandainya
Allah jahal (Bodoh) pasti Allah tidak Irodat(tidak berkehendak karena bodoh),
dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Al
Baqoroh ayat 231: Dan ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala
sesuatu.
Al- Qur’an Surat Al- Hujurat
ayat 16
10. Sifat wajib Hayat
(Hidup) lawannya, sifat mustahil Maut (Mati).
Selain sifat-sifat di atas,
Allah juga memiliki sifat wajib Hayat yang artinya hidup, dan Allah mustahil
memiliki sifat maut yang berarti mati atau binasa. Allah adalah Maha sempurna,
dimana Ia mampu hidup dengan dzat-Nya sendiri, dan tidak ada satupun yang
menghidupkan-Nya. Asal tidak berasal, dan asal tidak ada sifat mati, kalau ada
sifat mati berarti dia berasal.
Dalil ‘Aqli : Seandainya
Allah Maut (Mati) pasti Allah tidak Qudrat, Iradatdan tidak ‘Ilmu, dan itu
mustahil.
Dalil naqli: Surat Al
Baqoroh ayat 255: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia
yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)
11. Sifat wajib sama’ (Maha
Mendengar) lawannya, sifat mustahil Shummum (Tuli)
Allah memiliki sifat wajib
Sama’ yang artinya mendengar, dan Ia mustahil memiliki sifat Shummum yang
berarti tuli atau tidak mendengar. Allah mampu mendengarkan setiap suara yang
ada di alam semesta ini dan tidak ada satu suarapun yang mampu terlepas dari
pendengaran Allah, meskipun suara itu hanya berupa bisikan.
Dalil ‘Aqli: Tidak masuk
akal apabila Allah tidak mendengar.
Dalil Naqli: Surat Asy
Syuro ayat 11: dan Dia-lah yang Maha
mendengar dan Melihat.
Al- qur’an Surat Al- Maidah
ayat 76
12. Sifat wajib Basar (Maha
Melihat) lawannya, sifat mustahil Umyun
(Buta)
Sifat wajib bagi allah yang
selanjutnya adalah Basar yang berarti melihat, dimana allah SWT mampu melihat
segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, baik kecil maupun besar, baik
tampak maupun tidak tampak. Dan penglihatan Allah tidaklah terbatas maupun
dapat dibatasi oleh sesuatu pun. Dan sebagai sifat mustahil bagi Allah adalah
umyun yang artinya buta.
Dalil ‘Aqli : Tidak masuk
akal apabila Allah tidak melihat
Dalil Naqli : Surat Asy
Syuro ayat 11: dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.
Sifat wajib Kalam
(Berfirman) lawannya, sifat mustahil Bukmun (Tidak berfirman/tidak bisa
berbicara)
13. Sifat wajib bagi Allah
yang lainnya adalah Kalam yang berarti berbicara atau berfirman.
Allah memiliki sifat kalam
yang begitu sempurna, sehingga Allah mampu berbicara tanpa harus menggunakan
bantuan dalam bentuk apapun. Sifat kalam Allah SWT terbukti dengan
firman-firman-Nya dalam kitab-kitab yang telah diturunkan-Nya kepada para
utusan-Nya.
Dalil Naqli : surat An-Nisa
ayat 164 : dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung
14. Sifat wajib Qadiron
lawannya, sifat mustahil Ajizan
Allah SWT itu tidaklah
lemah, dimana Ia adalah penguasa atas seluruh makhluk dan ciptaan-Nya secara
mutlak. Inilah yang dimaksud dengn sifat wajib bagi Allah Qadiron yang artinya
berkuasa. Dan Allah tidaklah memiliki sifat mustahil Ajizun yang artinya bahwa
Allah itu lemah.
Dalilnya sama dengan dalil
sifat Qudrot
15. Sifat Wajib Muriidan
lawannya, sifat mustahil mukrahan
Allah SWT merupakan Dzat
yang Maha berkehendak atas segala sesuatu, dan apabila Allah telah berkehendak,
maka yang dikehendaki-Nya tersebut pastilah akan terlaksana. Inilah yang
dimaksudkan dengan sifat wajib bagi Allah Muriidan yang memiliki arti
berkehendak. Adapun sifat mustahil-Nya adalah mukrahan yang berarti terpaksa
atau tidak dapat menentukan.
Dalilnya sama dengan dali
sifat Irodat
16. Sifat Wajib Aliman
lawannya, sifat mustahil Jahilan
Allah merupakan Dzat yang
maha mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi,
termasuk isi hati maupun pikiran dari ciptaan-Nya. Inilah mengapa Allah disebut
memiliki sifat wajib Aliman yang artinya mengetahui, dan Dia mustahil bersifat
Jahilan yang artinya bodoh.
Dalilnya sama dengan dalil
sifat ‘Ilmu
17. Sifat wajib Hayyan
lawannya, Sifat mustahil mayitan
Allah SWT itu adalah Dzat
yang hidup, Ia tidak pernah mati, tidak pernah tidur, lengah maupun segala hal
yang menjadi kebiasaan ciptaan-Nya. Inilah yang dimaksudkan dengan sifat wajib
bagi Allah Hayyan yang artinya adalah hidup. Dan Dia mustahil memiliki sifat
mayitan yang artinya dalam keadaan mati.
Dalilnya sama dengan dalil
sifat hayat
18. Sifat wajib Sami’an
lawannya, sifat mustahil Ashamma
Pada hakikatnya, sifat wajib
bagi Allah sami’an yang artinya mendengar memaknai bahwa Allah SWT merupakan
Dzay yang memiliki pendengaran yang sempurna, tidak ada batasan dan tiada hal
yang dapat membatasinya. Oleh karena itulah mengapa Allah SWT mustahil memiliki
sifat Ashamma yang artinya tuli.
Dalil Naqli
Dalilnya sama dengan sifat
Sama’
19. Sifat Wajib Bashiiran
lawannya, sifat mustahil a’maa
Allah SWT merupakan Dzat
yang mampu melihat segala hal yang ada di alam semesta ini tanpa adanya
batasan. Ini merupakan sifat wajib bagi Allah yaitu Bashiiran yang berarti
melihat. Sehingga sangatlah mustahil jika Allah memiliki sifat a’maa yang
artinya buta.
Dalilnya sama dengan dalil
sifat Bashor
20. Sifat Wajib Mutakalliman
lawannya, sifat Mustahil abkam
Arti sifat wajib bagi Allah
mutakalliman adalah berbicara, dimana Allah SWT mampu berbicara atau berfirman
di dalam kitab-kitab yang Dia turunkan bagi para utusan-Nya. Dan sangatlah
mustahil bagi Allah untuk bersifat abkam yang artinya bisu.
Dalilnya sama dengan dalil
sifat kalam.
Inilah mengenai nama dan
sifat dari Allah SWT. yang wajib di pelajari dan di ketahui oleh hambanya,
mungkin ini bermanfaat untuk pembaca dan apabila dalam penulisan ada kesalahan
di sengaja atau tidak di sengaja mohon di maafkan dan kepada Allah penulis
mohon ampun. Untuk manfaat dan cara
zhikir nama-nama Allah SWT. akan penulis tulis di penulis yang akan datang,
terimakasih.
Semoga sholawat dan salam
senantiasa tercurah atas Nabi Muhammad SAW. keluarga dan para sahabatnya.
Komentar