Langsung ke konten utama

KEYAKINAN PONDASI AWAL MENUJU KESUKSESAN

Keyakinan adalah kepercayaan atau kesadaran yang kuat tentang sesuatu, baik itu tentang diri sendiri, orang lain, atau situasi tertentu. Keyakinan dapat mempengaruhi perilaku, emosi, dan keputusan seseorang. Jenis-Jenis Keyakinan Keyakinan Diri: Keyakinan tentang kemampuan dan potensi diri sendiri. Keyakinan Sosial: Keyakinan tentang orang lain dan hubungan sosial. Keyakinan Religius: Keyakinan tentang agama dan kepercayaan. Keyakinan Filsafat: Keyakinan tentang prinsip-prinsip dasar kehidupan dan alam semesta. F ungsi Keyakinan Mengarahkan Perilaku: Keyakinan dapat mengarahkan perilaku seseorang dalam menghadapi situasi tertentu. Meningkatkan Motivasi: Keyakinan dapat meningkatkan motivasi seseorang untuk mencapai tujuan. Mengurangi Kecemasan: Keyakinan dapat mengurangi kecemasan dan ketidakpastian. Meningkatkan Kualitas Hidup: Keyakinan dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan memberikan arah dan tujuan. Cara Membangun Keyakinan Mengembangkan Kemampuan: Mengembangkan kemamp...

SIFAT-SIFAT ALLAH SWT

Allah SWT memiliki 20 sifat-sifat wajib, yaitu :

1. Sifat Wajib Wujud (Ada) lawannya, sifat mustahil Adam (Tidak ada).

Allah SWT memiliki sifat wujud yang berarti ada. Maksudnya adalah bahwa Allah SWT ada dengan zat-Nya sendiri, dan Allah ada bukan karena ada yang mengadakan atau yang menciptakan. Kita bisa melihat bukti-bukti nyata serta kita bisa merasakan bahwa Allah SWT itu ada, bahwa Allah itu ada dimana alam semesta beserta isinya itu ada karena ada yang menciptakan, dan itu adalah Allah SWT.

Selain itu, kita juga bisa melihat tanda-tanda kebesaran Allah dengan melihat diri kita sendiri, dimana jiwa, raga serta segala perlengkapan yang kita butuhkan untuk hidup pasti ada yang menciptakannya, Dialah Allah SWT. Karena Allah memiliki sifat wajib ada, maka sifat mustahil bagi-Nya adalah Adam (tidak ada)

Dalil ‘Aqli : Karena ada ciptaan-Nya,

Dalil Naqli : Surat Ar-Ro’du ayat 16:

Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. …..” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.

Al-Qur’an Surat Al- A’raaf ayat 54

Al-Qur’an Surat Al- Mu’minun ayat 78-80

Al- Qur’an Surat As- Sajdah ayat 4

2. Sifat Wajib Qidam (Terdahulu/Tak berawal) lawannya, sifat mustahil Hudus (Baru/Ada awalnya).

Sifat wajib bagi Allah yang kedua adalah Qidam yang artinya zat yang terdahulu, sedangkan untuk sifat mustahilnya adalah hudus yang artinya baru. Sebagai pencipta, Allah tentu saja ada terlebih dahulu daripada apa yang Ia ciptakan, seperti alam semesta beserta isinya. Dan tidak ada permulaan bagi Allah, karena Dia adalah Sang Maha pencipta.

Dalil Naqlinya adalah Al-Qur’an Surat Al- Hadiid ayat 3, Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin 1453; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”

3. Sifat Wajib Baqa (Kekal/Tiada akhirnya) lawannya, sifat mustahil Fana (Rusak/Musnah).

Allah memiliki sifat baqa’ yang berarti kekal, sedangkan sifat mustahil bagi-Nya adalah fana yang artinya binasa atau akan berakhir. Maksudnya adalah bahwa kekekalan yang dimiliki oleh Allah SWT sebagai pencipta langit dan bumi tidak akan pernah berakhir atau berkesudahan, karena ciptaan ada yang menciptakan segala sesuatu ciptaan pasti bersifat rusak/musnah, tidak untuk pencipta Dia yang menciptakan dan tidak ada yang penciptakannya, Allah SWT. Dia asal dari segala yang berasal dan asal tidak berasal

Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah fana (rusak atau tidak kekal) pasti Allah Hudust, dan itu mustahil bagi Allah

Dalil Naqli : Surat Ar-Rahman  ayat 27:

4. Sifat Wajib Mukhalafatuhu lilhawadits (Berbeda dengan makhluknya) lawannya, sifat Mustahil Mumatsalatuhu lilhawadits (Menyerupai makhluknya)

Mukhalafatuhu lilhawadits  merupakan sifat wajib bagi Allah ini memiliki arti bahwa Allah berbeda dengan ciptaan-Nya, sedangkan sifat mustahilnya adalah Mumatsalatuhu lilhawadits yang berarti serupa dengan ciptaan-Nya.

Sifat wajib Allah SWT. ini sudah jelas menunjukkan bahwa Allah SWT. sebagai Yang Maha Pencipta dan pencipta tidak sama dan tidak ada kesamaan dengan ciptaannya.

Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Mumatsalah (menyerupai makhluk) maka Allah tidak ada bedanya dengan makhluk, dan itu mustahil.

Dalil Naqli : Surat Asy-Syuro ayat 11: tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia,

Al- Qur’an Surat Al- Ikhlas ayat 4

5. Sifat Wajib Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri dengan Dzatnya sendiri) lawannya, sifat mustahil Ihtiyaju lighairihi (Membutuhkan).

Sifat wajib bagi Allah SWT yang selanjutnya adalah Qiyamuhu Binafsihi yang artinya adalah berdiri sendiri. Artinya Allah itu ada dengan sendirinya tanpa ada yang mengadakan atau menciptakan. Serta dalam menciptakan makhluk-makhluk-Nya, Allah tidak butuhkan bantuan dari makhluk apa pun dan tak akan ada mahluk apapun yang membantu kerena semua diciptakan Allah SWT.

Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Ihtiyaj (membutuhkan tempat atau pencipta) maka Allah “sifat”. Seperti warna putih (sifat), membutuhkan benda(untuk tempat), apa bila benda itu hilang maka warna putihpun akan ikut hilang. Dan itu mustahil bagi Allah.

Dalil Naqli : Surat Al-Ankabut  ayat 6: Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Al- Qur’an Surat Ali Imron ayat 2

6. Sifat Wajib Wahdaniyat (Esa/Tunggal) lawannya, sifat mustahil Ta’addud (Lebih dari satu).

Wahdaniyat merupakan sifat wajib bagi Allah yang artinya Esa atau tunggal. Maksudnya adalah bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik itu dalam hal sifat, dzat, maupun perbuatannya. Pencipta tidak ada kata sama dengan apapun ataupun bersamaan, karena pencipta mustahil lebih dari satu.

Ke-esaan Allah telah dinyatakan dalam kalimat syahadat yang artinya “Tiada Tuhan selain Allah). Kebalikan dari sifat Allah ini adalah Ta’addud yang artinya lebih dari satu (berbilang)

Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Ta’addud (tidak tunggal) maka tidak akan ada ciptaanNya, karena apabila Allah ada dua tentu mereka akan berbagi pendapat, dan itu mustahil. Maka  tidak mungkin Allah Ta’addud.

Dalil Naqli : Surat Al- Ikhlas ayat 1-4

Al- Qur’an Surat Al- Anbiya’ ayat 22

7. Sifat Wajib Qudrat (Berkuasa atas segala sesuatu) lawannya, sifat mustahil Ajzun (Lemah/Tidak bisa berbuat apa-apa).

Qudrat merupakan sifat wajib bagi Allah yang memiliki arti berkuasa, maksudnya adalah bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan yang mutlak atas segala sesuatu tanpa ada batasan, jadi apabila Allah SWT telah berkehendak, maka tidak ada satupun yang dapat menghalangi-Nya. Segala sesuatu dalam hal apapun tidak ada yang tidak mungkin karena kekuasaan mutlak milik pencipta, tidak ada yang sama ataupun setara dengan pencipta, pencipta berkuasa atas segalah sesuatu dan sifat tidak bisa berbuat apa-apa adalah suatu sifat yang tidak ada dalam sifat pencipta yaitu Allah SWT.

Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah ‘Ajzu (tidak bisa apa-apa) pasti tidak akan pernah ada ciptaanNya, dan itu mustahil bagi Allah.

Dalil Naqli : Surat Al Baqoroh  ayat 20: sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

8. Sifat wajib Iradat (Berkehendak) lawannya, sifat mustahil Karahah (Terpaksa).

Allah SWT memiliki sifat Iradat yang artinya berkehendak, sedangkan kebalikannya yang merupakan sifat mustahil bagi allah adalah Karahah yang berarti terpaksa (tidak berkemauan). Pencipta memiliki semua yang di ciptakan dan pencipta berkehendak atas apa pun dari ciptaan, maksudnya adalah bahwa penciptaan Alam semesta ini merupakan kehendak dari Allah tanpa adanya paksaan maupun campur tangan dari pihak lain. Selain itu, setiap kehendak dari Allah SWT pasti akan terjadi, dan setiap hal yang tidak menjadi kehendak Allah pasti tidak akan pernah terjadi.

Allah SWT tidak bersifat Karahah (terpaksa), karena Allah adalah Pencipta dan Maha Sempurna, sifat maha sempurna tidak akan ada unsur terpaksa.

Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Karohah (terpaksa) pasti Allah‘Ajzu(lemah). Dan itu mustahil.

Dalil Naqli : Surat Hud  ayat 107: Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki.

Al- Qur’an surat Yasiin ayat 82

9. Sifat Wajib Ilmun (Maha Mengetahui) lawannya, sifat mustahil Jahlun (Bodoh).

Ilmun merupakan sifat wajib bagi allah yang artinya adalah mengetahui, dan Allah mustahil memiliki sifat Jahlun yang artinya bodoh. Pencipta bahwasannya pengetahuan yang dimiliki oleh-Nya adalah tidak terbatas dan tidak pula dibatasi.

Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah jahal (Bodoh) pasti Allah tidak Irodat(tidak berkehendak karena bodoh), dan itu mustahil.

Dalil Naqli : Surat Al Baqoroh ayat 231: Dan ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

Al- Qur’an Surat Al- Hujurat ayat 16

10. Sifat wajib Hayat (Hidup) lawannya, sifat mustahil Maut (Mati).

Selain sifat-sifat di atas, Allah juga memiliki sifat wajib Hayat yang artinya hidup, dan Allah mustahil memiliki sifat maut yang berarti mati atau binasa. Allah adalah Maha sempurna, dimana Ia mampu hidup dengan dzat-Nya sendiri, dan tidak ada satupun yang menghidupkan-Nya. Asal tidak berasal, dan asal tidak ada sifat mati, kalau ada sifat mati berarti dia berasal.

Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Maut (Mati) pasti Allah tidak Qudrat, Iradatdan tidak ‘Ilmu, dan itu mustahil.

Dalil naqli: Surat Al Baqoroh ayat 255: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)

11. Sifat wajib sama’ (Maha Mendengar) lawannya, sifat mustahil Shummum (Tuli)

Allah memiliki sifat wajib Sama’ yang artinya mendengar, dan Ia mustahil memiliki sifat Shummum yang berarti tuli atau tidak mendengar. Allah mampu mendengarkan setiap suara yang ada di alam semesta ini dan tidak ada satu suarapun yang mampu terlepas dari pendengaran Allah, meskipun suara itu hanya berupa bisikan.

Dalil ‘Aqli: Tidak masuk akal apabila Allah tidak mendengar.

Dalil Naqli: Surat Asy Syuro  ayat 11: dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.

Al- qur’an Surat Al- Maidah ayat 76

12. Sifat wajib Basar (Maha Melihat) lawannya, sifat mustahil Umyun  (Buta)

Sifat wajib bagi allah yang selanjutnya adalah Basar yang berarti melihat, dimana allah SWT mampu melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, baik kecil maupun besar, baik tampak maupun tidak tampak. Dan penglihatan Allah tidaklah terbatas maupun dapat dibatasi oleh sesuatu pun. Dan sebagai sifat mustahil bagi Allah adalah umyun yang artinya buta.

Dalil ‘Aqli : Tidak masuk akal apabila Allah tidak melihat

Dalil Naqli : Surat Asy Syuro ayat 11: dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.

Sifat wajib Kalam (Berfirman) lawannya, sifat mustahil Bukmun (Tidak berfirman/tidak bisa berbicara)

13. Sifat wajib bagi Allah yang lainnya adalah Kalam yang berarti berbicara atau berfirman.

Allah memiliki sifat kalam yang begitu sempurna, sehingga Allah mampu berbicara tanpa harus menggunakan bantuan dalam bentuk apapun. Sifat kalam Allah SWT terbukti dengan firman-firman-Nya dalam kitab-kitab yang telah diturunkan-Nya kepada para utusan-Nya.

Dalil Naqli : surat An-Nisa ayat 164 : dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung

14. Sifat wajib Qadiron lawannya, sifat mustahil Ajizan

Allah SWT itu tidaklah lemah, dimana Ia adalah penguasa atas seluruh makhluk dan ciptaan-Nya secara mutlak. Inilah yang dimaksud dengn sifat wajib bagi Allah Qadiron yang artinya berkuasa. Dan Allah tidaklah memiliki sifat mustahil Ajizun yang artinya bahwa Allah itu lemah.

Dalilnya sama dengan dalil sifat Qudrot

15. Sifat Wajib Muriidan lawannya, sifat mustahil mukrahan

Allah SWT merupakan Dzat yang Maha berkehendak atas segala sesuatu, dan apabila Allah telah berkehendak, maka yang dikehendaki-Nya tersebut pastilah akan terlaksana. Inilah yang dimaksudkan dengan sifat wajib bagi Allah Muriidan yang memiliki arti berkehendak. Adapun sifat mustahil-Nya adalah mukrahan yang berarti terpaksa atau tidak dapat menentukan.

Dalilnya sama dengan dali sifat Irodat

16. Sifat Wajib Aliman lawannya, sifat mustahil Jahilan

Allah merupakan Dzat yang maha mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, termasuk isi hati maupun pikiran dari ciptaan-Nya. Inilah mengapa Allah disebut memiliki sifat wajib Aliman yang artinya mengetahui, dan Dia mustahil bersifat Jahilan yang artinya bodoh.

Dalilnya sama dengan dalil sifat ‘Ilmu

17. Sifat wajib Hayyan lawannya, Sifat mustahil mayitan

Allah SWT itu adalah Dzat yang hidup, Ia tidak pernah mati, tidak pernah tidur, lengah maupun segala hal yang menjadi kebiasaan ciptaan-Nya. Inilah yang dimaksudkan dengan sifat wajib bagi Allah Hayyan yang artinya adalah hidup. Dan Dia mustahil memiliki sifat mayitan yang artinya dalam keadaan mati.

Dalilnya sama dengan dalil sifat hayat

18. Sifat wajib Sami’an lawannya, sifat mustahil Ashamma

Pada hakikatnya, sifat wajib bagi Allah sami’an yang artinya mendengar memaknai bahwa Allah SWT merupakan Dzay yang memiliki pendengaran yang sempurna, tidak ada batasan dan tiada hal yang dapat membatasinya. Oleh karena itulah mengapa Allah SWT mustahil memiliki sifat Ashamma yang artinya tuli.

Dalil Naqli

Dalilnya sama dengan sifat Sama’

19. Sifat Wajib Bashiiran lawannya, sifat mustahil a’maa

Allah SWT merupakan Dzat yang mampu melihat segala hal yang ada di alam semesta ini tanpa adanya batasan. Ini merupakan sifat wajib bagi Allah yaitu Bashiiran yang berarti melihat. Sehingga sangatlah mustahil jika Allah memiliki sifat a’maa yang artinya buta.

Dalilnya sama dengan dalil sifat Bashor

20. Sifat Wajib Mutakalliman lawannya, sifat Mustahil abkam

Arti sifat wajib bagi Allah mutakalliman adalah berbicara, dimana Allah SWT mampu berbicara atau berfirman di dalam kitab-kitab yang Dia turunkan bagi para utusan-Nya. Dan sangatlah mustahil bagi Allah untuk bersifat abkam yang artinya bisu.

Dalilnya sama dengan dalil sifat kalam.

Inilah mengenai nama dan sifat dari Allah SWT. yang wajib di pelajari dan di ketahui oleh hambanya, mungkin ini bermanfaat untuk pembaca dan apabila dalam penulisan ada kesalahan di sengaja atau tidak di sengaja mohon di maafkan dan kepada Allah penulis mohon ampun. Untuk manfaat  dan cara zhikir nama-nama Allah SWT. akan penulis tulis di penulis yang akan datang, terimakasih.

Semoga sholawat dan salam senantiasa tercurah atas Nabi Muhammad SAW. keluarga dan para sahabatnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara dan Kasiat Mengamalkan dzikir "YAA RAHMAN YAA RAHIM"

Dzikir dengan asma’ulhusna memiliki banyak kasiat dan pada dasarnya setiap doa itu akan di ijabah karena keyakinan penyerahan diri kita kepada zat yang maha sempurna. Seperti yang disebutkan dalam hadis. “Aku mengikuti sangkaan hambaKu padaKu, jika sangkaannya baik maka baiklah yang didapatkan, jika sangkaannya buruk maka buruklah yang didapatkan” (HR Ahmad). Dari hadis tersebut telah dapat kita pokok dasarnya bahwa doa yang kita panjatkan itu tergantung juga dengan keyakinan diri kita, jika ada secuilpun rasa ragu maka kemungkinan besar doa itu tidak sampai sebab masi ada yang menghalanginya, yaitu rasa was-was atau keraguan kita. Dzikir dengan asma’ulhusna memiliki manfaat diantaranya yang akan penulis sampaikan ini manfaat dzikir Ya Rahman. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quraan bahwa dengan menyebut asmaulhusna untuk bermohon pertolongan kepada Allah SWT. disebutkan dalam ayat: Hanya milik Allah asma’ulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaulhusna itu dan tingg...

Biarkan Masa Lalu Berlalu Nikmati Masa Sekarang dan Yakin Akan Masa Depan

Kadang kalah dalam suasana kesunyian malam membawa kita akan cerita masa lalu yang telah kita lewati, suasana sunyih itu menghembuskan bayangan tersendiri yang membawa kita ke masa lalu dan membuat kita seakan ingin kembali lagi di masa lalu dan atau bisa membuat kita menangis menyesali akan masa lalu, namu biarkan cerita masa lalu itu menjadi bagian cerita kita yang akan meberi warna tersendiri untuk perjalanan hidup kita. Banyak cerita yang kadang kala membuat kita ingin mengulangnya kembali dan membawa kita terhanyut dengan kesendirian dan kesunyian itu, cerita-cerita yang telah kita lewati seperti menusuk di dalam rasa yang seolah mebawa kita kepada rasa yang tidak bisa kita ungkapkan dengan kata-kata. Kita terbawa di dalam rasa akan masa lalu yang telah kita lewati seolah jika ada waktu kita ingin kembali di masa itu untuk menikmatinya kembali dan atau ingin mengubah ceritanya agar masa lalu itu menjadi cerita yang semakin indah. Rasa ini memang memiliki arti tersendiri dalam ke...

CONTOH DUPLIK UNTUK GUGATAN PMH

Duplik adalah jawaban kedua yang diajukan dalam proses sidang pengadilan. Duplik merupakan jawaban tergugat atas replik yang diajukan penggugat. Duplik dapat diajukan secara tertulis maupun lisan. Dalam hukum acara pidana, duplik diajukan oleh penasihat hukum atau pembelaan terdakwa atas replik penuntut umum. Dalam hukum acara perdata, duplik diajukan oleh tergugat atas replik penggugat. Tujuan duplik adalah: Meneguhkan jawaban tergugat. Memberikan penjelasan lebih lanjut atau mengklarifikasi hal-hal yang dianggap penting oleh pihak tergugat. Mempertahankan argumentasi tergugat dalam jawabannya atas gugatan penggugat. Dalam menyusun duplik, diharapkan dalil-dalil atau pernyataan yang diajukan oleh tergugat tidak bertentangan dengan dalil yang telah dibuat dalam jawaban gugatan atau eksepsi. Duplik juga dapat diartikan sebagai upaya tergugat konvensi/penggugat rekonvensi dalam mempertahankan argumentasi dalam jawaban atas gugatan penggugat konvensi/tergugat rekonvensi. Contohnya : ........